Hamas Tunjukkan Mayat 2 Sandera Israel usai Memperingatkan Zionis

Selasa, 16 Januari 2024 - 10:17 WIB
Yossi Sharabi (53) dan Itai Svirsky (38), dua sandera asal Israel, yang jasadnya dimunculkan dalam video terbaru Hamas. Foto/Jerusalem Post
GAZA - Hamas telah merilis video baru pada hari Senin, menunjukkan mayat dua sandera asal Israel.

Video dirilis sehari setelah kelompok perlawanan Palestina tersebut memperingatkan rezim Zionis bahwa para sandera mungkin akan terbunuh jika militer Israel tidak menghentikan pengeboman di Gaza.

Video tersebut memperlihatkan jenazah Yossi Sharabi (53) dan Itai Svirsky (38), dua sandera yang muncul dalam video awal pada hari Minggu.



Lebih lanjut, video baru Hamas juga menunjukkan sandera ketiga Israel, mahasiswa bernama Noa Argamani (26), tampak sedang membaca naskah di depan tembok putih kosong, mengatakan kedua rekannya sesama sandera terbunuh oleh serangan Israel.



Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan ada kekhawatiran serius mengenai nasib para sandera yang diklaim tewas dalam video tersebut.

Menurutnya, salah satu dari mereka, yang dia identifikasi sebagai Svirsky, tidak terbunuh oleh serangan Israel.

"Itai tidak ditembak oleh pasukan kami. Itu adalah kebohongan Hamas. Bangunan tempat mereka ditahan bukanlah sasaran dan tidak diserang oleh pasukan kami," kata Hagari, yang tidak menyebutkan detail apa pun tentang orang kedua sesuai permintaan keluarga.

“Kami tidak menyerang suatu tempat jika kami tahu mungkin ada sandera di dalamnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa daerah di dekatnya telah menjadi sasaran, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/1/2024).

Nasib sebenarnya dari ketiga orang tersebut belum bisa diverifikasi secara independen. Mereka termasuk di antara 240 orang yang disandera oleh Hamas selama serangan mendadak lintas batas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Sekitar setengah dari sandera tersebut dibebaskan dalam gencatan senjata yang berlangsung singkat pada bulan November, namun Israel mengatakan 132 sandera masih berada di Gaza dan 25 orang tewas dalam penawanan.

Ketiga warga Israel tersebut sebelumnya ditampilkan dalam video Hamas pada hari Minggu di mana kelompok tersebut mendesak pemerintah Israel untuk menghentikan serangan udara dan darat dan membebaskan para sandera.

Video hari Minggu diakhiri dengan keterangan: "Besok (Senin) kami akan menginformasikan nasib mereka."

Para pejabat Israel secara umum menolak menanggapi pesan publik Hamas mengenai para sandera.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More