AS Lancarkan Serangan Baru ke Basis Houthi di Yaman

Sabtu, 13 Januari 2024 - 14:33 WIB
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan serangan awal menargetkan kemampuan Houthi dalam menyimpan, meluncurkan dan mengarahkan rudal atau drone, yang digunakan kelompok tersebut dalam beberapa bulan terakhir untuk mengancam pengiriman Laut Merah.

Pentagon mengatakan serangan AS-Inggris mengurangi kapasitas Houthi untuk melancarkan serangan baru. Militer AS mengatakan 60 sasaran di 28 lokasi terkena serangan.

Kelompok Houthi, yang menguasai Sanaa dan sebagian besar wilayah barat dan utara Yaman, mengatakan lima pejuangnya tewas, namun mereka berjanji akan terus melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal regional.

Pusat informasi Operasi Perdagangan Maritim Inggris mengatakan telah menerima laporan adanya pendaratan rudal di laut sekitar 500 meter dari sebuah kapal sekitar 90 mil laut tenggara pelabuhan Aden di Yaman.

Perusahaan keamanan pelayaran Ambrey mengidentifikasinya sebagai kapal tanker berbendera Panama yang membawa minyak Rusia.

Rekaman drone di TV Al-Masirah milik Houthi menunjukkan ratusan ribu orang di Sanaa meneriakkan slogan-slogan yang mengecam Israel dan Amerika Serikat.

“Serangan Anda terhadap Yaman adalah terorisme,” kata Mohammed Ali al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Houthi. “Amerika Serikat adalah Iblis.”

Biden, yang pemerintahannya menghapus Houthi dari daftar “organisasi teroris asing” Departemen Luar Negeri pada tahun 2021, ditanya oleh wartawan apakah menurutnya istilah “teroris” menggambarkan gerakan tersebut sekarang. "Saya pikir memang begitu," katanya.

Krisis Laut Merah adalah bagian dari dampak kekerasan regional akibat perang Israel dengan Hamas, kelompok Islam yang didukung Iran, di wilayah Gaza, Palestina.

Kelompok pejuang Hamas mengamuk di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang. Israel menanggapinya dengan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dalam upayanya untuk memusnahkan Hamas. Lebih dari 23.000 warga Palestina telah terbunuh.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More