Takut dengan Houthi? Arab Saudi Minta AS dan Inggris Menahan Diri

Jum'at, 12 Januari 2024 - 15:18 WIB
AS dan Inggris melancarkan serangan ke basis Houthi di Yaman. Foto/Reuters
GAZA - Arab Saudi menyerukan untuk menahan diri dan "menghindari eskalasi" sehubungan dengan serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat dan Inggris terhadap situs-situs yang terkait dengan gerakan Houthi di Yaman. Apakah itu merupakan bentuk ketakutan Kerajaan Arab Saudi dengan Houthi?

Arab Saudi, yang dalam beberapa bulan terakhir terlibat dalam perundingan damai dengan kelompok Houthi di Yaman. "Saudi memantau dengan cermat situasi tersebut dengan keprihatinan yang besar,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dilansir Reuters.

“Kerajaan Arab Saudi menekankan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Laut Merah, karena kebebasan navigasi di dalamnya merupakan tuntutan internasional,” tambah kementerian.

Gerakan Houthi, sebuah kelompok yang bersekutu dengan Iran dan menguasai sebagian besar Yaman setelah hampir satu dekade berperang melawan koalisi yang didukung Barat dan dipimpin Saudi, telah muncul sebagai pendukung kuat kelompok Islam Palestina Hamas dalam perangnya melawan Israel.

Baca Juga: Pakar Sebut Serangan AS ke Yaman Picu Perang Berskala Besar di Timur Tengah



Kelompok ini telah menyerang kapal-kapal komersial yang dikatakan terkait dengan Israel atau menuju pelabuhan Israel.

Kepala perunding Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan pada hari Kamis bahwa serangan kelompok tersebut terhadap kapal komersial di Laut Merah tidak mengancam perundingan damai dengan Arab Saudi.

Sebelumnya, Houthi mengklaim serangan kelompok tersebut terhadap kapal komersial di Laut Merah tidak mengancam perundingan damai dengan Arab Saudi, dan menyalahkan perang Israel di Gaza yang menyeret Timur Tengah ke wilayah konflik.

Gerakan Houthi, sebuah kelompok yang bersekutu dengan Iran dan menguasai sebagian besar Yaman setelah hampir satu dekade berperang melawan koalisi yang didukung Barat dan dipimpin Saudi, telah muncul sebagai pendukung kuat kelompok Islam Palestina Hamas dalam perangnya melawan Israel.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More