Pakar Sebut Serangan AS ke Yaman Picu Perang Berskala Besar di Timur Tengah

Jum'at, 12 Januari 2024 - 14:16 WIB
loading...
Pakar Sebut Serangan...
AS dan Inggris melancarkan serangan ke basis Houthi di Yaman. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Amerika Serikat (AS) dan koalisi sudah menyatakan resmi berperang melawan Houthi , kelompok yang berkuasa di Yaman. Itu akan menjadikan beban berat bagi AS karena serangan itu menyebabkan perang berskala besar di Timur Tengah.

Giorgio Cafiero, CEO Gulf State Analytics, sebuah konsultan risiko geopolitik yang berbasis di Washington, DC, mengatakan AS memiliki pilihan selain melakukan serangan militer terhadap kelompok Houthi di Yaman.

“Salah satunya adalah menggunakan pengaruh Washington terhadap Israel untuk mendorong Israel agar mematuhi gencatan senjata [di Gaza],” kata Cafiero kepada Al Jazeera.

“Pemerintahan Biden, karena alasan politik, memilih untuk tidak melakukan hal itu, dan tim Biden sedang menangani operasi Houthi di Laut Merah dengan memimpin koalisi pimpinan AS [yang] sekarang melakukan serangan militer terhadap sasaran Houthi," ungkap Cafiero.

“Hal ini berpotensi menyeret AS ke dalam konflik berkepanjangan di Timur Tengah,” ujarnya.



Cafiero menelaskan, serangan tersebut =bukanlah sesuatu yang diinginkan mayoritas warga AS. :Para pejabat di pemerintahan Biden berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan hasil seperti itu,” tambahnya.

“Tapi, menurut saya keputusan yang diambil tim Biden saat ini mendorong kita ke arah yang sangat berbahaya.”

Sementara itu, Mohammed al-Bukhaiti, seorang pejabat senior Houthi, telah memperingatkan AS dan Inggris bahwa mereka akan “menyesal” menyerang Yaman, yang ia gambarkan sebagai “kebodohan terbesar dalam sejarah mereka”.

Dalam postingan di media sosial, al-Bukhaiti mengatakan London dan Washington telah melakukan “kesalahan” dalam melancarkan perang terhadap Yaman.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1517 seconds (0.1#10.140)