PM Prancis Tunjuk Pasangan Gay-nya sebagai Menteri Luar Negeri
Jum'at, 12 Januari 2024 - 08:40 WIB
PARIS - Perdana Menteri (PM) Prancis Gabriel Attal menunjuk "suami"-nya, Stephane Sejourne, sebagai menteri luar negeri pada hari Kamis.
Itu terjadi hanya beberapa hari setelah dia sendiri menjadi lelaki gay pertama yang memegang jabatan penting di pemerintahan Prancis.
Sejourne, yang juga memimpin partai politik Renaissance pimpinan Presiden Emmanuel Macron dan kelompok Renew di Parlemen Eropa, menggantikan Catherine Colonna di tengah perombakan kabinet setelah pengunduran diri mantan perdana menteri Elisabeth Borne pada hari Senin.
Pria berusia 38 tahun ini telah menjadi penasihat Macron sejak menjabat sebagai Menteri Ekonomi dan Keuangan—setelah bergabung dengan timnya pada tahun 2014 dan tetap bersamanya hingga terpilih menjadi presiden pada tahun 2017.
Macron menunjuk Attal untuk menggantikan Borne pada hari Selasa, menjadikannya PM termuda dan juga PM gay pertama di Prancis.
Dia sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Attal menghabiskan 10 bulan sebagai juru bicara partainya Macron, yang saat itu bernama La Republique en Marche, pada tahun 2018, setelah meninggalkan Partai Sosialis dua tahun sebelumnya untuk mendukung kandidat tersebut dalam pencalonannya sebagai presiden.
Attal dan Sejourne meresmikan hubungan mereka dengan persatuan atau serikat sipil pada tahun 2017 dan mengumumkannya ke publik pada tahun berikutnya, ketika Attal menyatakan diri sebagai gay.
Pada bulan Oktober, Attal mengeklaim dalam pernyataan resmi mengenai konflik kepentingan kepada Otoritas Tinggi untuk Transparansi dalam Kehidupan Publik bahwa dia tidak memiliki pasangan, meskipun pasangan tersebut tidak pernah putus secara terbuka.
Sebagian besar liputan media tentang penunjukan tersebut sengaja menghindari penyebutan serikat sipil Sejourne dengan Attal.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
Itu terjadi hanya beberapa hari setelah dia sendiri menjadi lelaki gay pertama yang memegang jabatan penting di pemerintahan Prancis.
Sejourne, yang juga memimpin partai politik Renaissance pimpinan Presiden Emmanuel Macron dan kelompok Renew di Parlemen Eropa, menggantikan Catherine Colonna di tengah perombakan kabinet setelah pengunduran diri mantan perdana menteri Elisabeth Borne pada hari Senin.
Pria berusia 38 tahun ini telah menjadi penasihat Macron sejak menjabat sebagai Menteri Ekonomi dan Keuangan—setelah bergabung dengan timnya pada tahun 2014 dan tetap bersamanya hingga terpilih menjadi presiden pada tahun 2017.
Macron menunjuk Attal untuk menggantikan Borne pada hari Selasa, menjadikannya PM termuda dan juga PM gay pertama di Prancis.
Dia sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Attal menghabiskan 10 bulan sebagai juru bicara partainya Macron, yang saat itu bernama La Republique en Marche, pada tahun 2018, setelah meninggalkan Partai Sosialis dua tahun sebelumnya untuk mendukung kandidat tersebut dalam pencalonannya sebagai presiden.
Attal dan Sejourne meresmikan hubungan mereka dengan persatuan atau serikat sipil pada tahun 2017 dan mengumumkannya ke publik pada tahun berikutnya, ketika Attal menyatakan diri sebagai gay.
Pada bulan Oktober, Attal mengeklaim dalam pernyataan resmi mengenai konflik kepentingan kepada Otoritas Tinggi untuk Transparansi dalam Kehidupan Publik bahwa dia tidak memiliki pasangan, meskipun pasangan tersebut tidak pernah putus secara terbuka.
Sebagian besar liputan media tentang penunjukan tersebut sengaja menghindari penyebutan serikat sipil Sejourne dengan Attal.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda