Menang Pemilu Tanpa Oposisi, Sheikh Hasina Jadi PM Bangladesh Kelima Kalinya
Senin, 08 Januari 2024 - 07:48 WIB
DHAKA - Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina memenangkan kembali pemilu yang digelar tanpa keikutsertaan partai oposisi pada hari Minggu. Dia pun kembali berkuasa sebagai PM untuk kelima kalinya.
Partai oposisi; Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), telah memboikot pemilu setelah penangkapan massal terhadap para anggotanya. Hasina telah mencap BNP sebagai "organisasi teroris".
"Liga Awami yang dipimpin Hasina telah memenangkan pemilu," kata juru bicara Komisi Pemilihan Umum kepada AFP pada Senin (8/1/2024) pagi, setelah pemungutan suara yang menurut laporan awal hanya menghasilkan sedikit suara, yaitu sekitar 40 persen.
Pemimpin perempuan ini telah memimpin pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di negara yang pernah dilanda kemiskinan parah, namun pemerintahannya dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang merajalela dan tindakan keras terhadap oposisi.
Partainya Hasina hampir tidak menghadapi saingan yang efektif dalam perolehan kursi Parlemen yang diperebutkan, namun partai tersebut menghindari mengajukan kandidat di beberapa daerah pemilihan, sebagai upaya nyata untuk menghindari badan legislatif dicap sebagai lembaga satu partai.
BNP telah menyerukan mogok massal dan, bersama puluhan partai lainnya, menolak berpartisipasi dalam apa yang mereka sebut sebagai "pemilu palsu".
Meskipun hasil akhir dan angka pastinya akan diumumkan secara resmi pada sebuah upacara pada Senin malam, pejabat Komisi Pemilihan Umum mengatakan partainya Hasina telah memenangkan sekitar tiga perempat kursi, setidaknya 220 dari total 300 kursi Parlemen.
Namun dukungan dari anggota Parlemen lainnya termasuk dari partai-partai sekutunya dapat mendorong kendali Hasina atas Parlemen lebih tinggi lagi.
Partai oposisi; Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), telah memboikot pemilu setelah penangkapan massal terhadap para anggotanya. Hasina telah mencap BNP sebagai "organisasi teroris".
"Liga Awami yang dipimpin Hasina telah memenangkan pemilu," kata juru bicara Komisi Pemilihan Umum kepada AFP pada Senin (8/1/2024) pagi, setelah pemungutan suara yang menurut laporan awal hanya menghasilkan sedikit suara, yaitu sekitar 40 persen.
Pemimpin perempuan ini telah memimpin pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di negara yang pernah dilanda kemiskinan parah, namun pemerintahannya dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang merajalela dan tindakan keras terhadap oposisi.
Partainya Hasina hampir tidak menghadapi saingan yang efektif dalam perolehan kursi Parlemen yang diperebutkan, namun partai tersebut menghindari mengajukan kandidat di beberapa daerah pemilihan, sebagai upaya nyata untuk menghindari badan legislatif dicap sebagai lembaga satu partai.
BNP telah menyerukan mogok massal dan, bersama puluhan partai lainnya, menolak berpartisipasi dalam apa yang mereka sebut sebagai "pemilu palsu".
Meskipun hasil akhir dan angka pastinya akan diumumkan secara resmi pada sebuah upacara pada Senin malam, pejabat Komisi Pemilihan Umum mengatakan partainya Hasina telah memenangkan sekitar tiga perempat kursi, setidaknya 220 dari total 300 kursi Parlemen.
Namun dukungan dari anggota Parlemen lainnya termasuk dari partai-partai sekutunya dapat mendorong kendali Hasina atas Parlemen lebih tinggi lagi.
tulis komentar anda