5 Fakta Gerakan BDS yang Mampu Melumpuhkan Ekonomi Israel dan Pendukungnya

Sabtu, 16 Desember 2023 - 19:19 WIB
Gerakan boikot terhadap Israel dan pendukungnya menggema di seluruh dunia. Foto/Reuters
GAZA - Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), yang didukung oleh koalisi kelompok masyarakat sipil Palestina pada tahun 2005, telah mendapatkan perhatian global yang baru meskipun dilarang di banyak kampus di AS dan Kanada dan di setidaknya 35 negara bagian di AS.

Gerakan ini berupaya untuk menantang dukungan internasional terhadap apa yang mereka sebut sebagai apartheid Israel dan kolonialisme pemukim – di mana penjajah menggantikan komunitas Pribumi – dan menjunjung tinggi prinsip bahwa “Warga Palestina berhak atas hak yang sama seperti umat manusia lainnya.”

Terinspirasi oleh gerakan anti-apartheid di Afrika Selatan, gerakan hak-hak sipil AS, dan perjuangan anti-kolonial India, BDS bertujuan untuk mengefektifkan boikot dengan berfokus pada perusahaan dan produk terpilih yang memiliki peran langsung dalam kebijakan Israel terhadap warga Palestina.

5 Fakta Gerakan BDS yang Mampu Melumpuhkan Ekonomi Israel dan Pendukungnya

1. Terdiri dari 4 Kategori



Foto/Reuters



Kampanye mereka dibagi menjadi empat kategori:

Boikot konsumen: Boikot terhadap merek-merek yang terbukti terlibat dalam pelanggaran terhadap warga Palestina.

Divestasi: Tekanan pada pemerintah dan institusi untuk berhenti berbisnis dengan perusahaan yang memungkinkan pendudukan Israel atas tanah Palestina.

Tekanan: Seruan kepada masyarakat dan institusi untuk menekan merek dan layanan agar mengakhiri keterlibatan mereka dalam pelanggaran terhadap warga Palestina.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More