Rusia Curiga AS Ingin Bentuk Negara Palestina Proktektorat, Apa Itu?
Kamis, 14 Desember 2023 - 09:45 WIB
Negara pengontrol mengurus hubungan luar negeri dan pertahanan protektoratnya, seperti yang tertulis dalam perjanjian. Singkat kata, protektorat merupakan salah satu jenis wilayah dependensi.
Masih menurut Lavrov, perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah hanya dapat dicapai setelah terbentuknya Negara Palestina secara penuh.
Berbicara pada hari Rabu di Dewan Federasi—majelis tinggi Parlemen Rusia—,Lavrov menekankan bahwa Moskow melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menghentikan perang Israel di Gaza.
Namun, Lavrov mencatat bahwa Rusia tidak akan menyetujui kesepakatan penyelesaian Timur Tengah yang “tidak melibatkan pembentukan Palestina.”
"Krisis di kawasan ini hanya dapat diselesaikan jika Palestina bersatu dan mandiri tercipta sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB," imbuh dia.
"Ini berarti Palestina harus memiliki perbatasan yang serupa dengan perbatasan tahun 1967 dan hidup berdampingan dengan Israel dalam perdamaian, keamanan, dan hubungan bertetangga yang baik,” kata Lavrov.
Namun diplomat tersebut mengakui bahwa prospek tersebut “masih sangat jauh", sambil berargumentasi bahwa Israel dan Barat menentang solusi yang masuk akal.
Masih menurut Lavrov, perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah hanya dapat dicapai setelah terbentuknya Negara Palestina secara penuh.
Berbicara pada hari Rabu di Dewan Federasi—majelis tinggi Parlemen Rusia—,Lavrov menekankan bahwa Moskow melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menghentikan perang Israel di Gaza.
Namun, Lavrov mencatat bahwa Rusia tidak akan menyetujui kesepakatan penyelesaian Timur Tengah yang “tidak melibatkan pembentukan Palestina.”
"Krisis di kawasan ini hanya dapat diselesaikan jika Palestina bersatu dan mandiri tercipta sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB," imbuh dia.
"Ini berarti Palestina harus memiliki perbatasan yang serupa dengan perbatasan tahun 1967 dan hidup berdampingan dengan Israel dalam perdamaian, keamanan, dan hubungan bertetangga yang baik,” kata Lavrov.
Namun diplomat tersebut mengakui bahwa prospek tersebut “masih sangat jauh", sambil berargumentasi bahwa Israel dan Barat menentang solusi yang masuk akal.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda