Hamas Ledek Klaim Israel Kepung Rumah Sinwar: Ilusi, Itu Rumah Kosong sejak 2021
Sabtu, 09 Desember 2023 - 08:02 WIB
GAZA - Hamas meledek klaim "kemenangan" Israel bahwa pasukannya sudah mengepung rumah pemimpin operasional kelompok perlawanan Palestina tersebut, Yahya Sinwar. Menurut Hamas, kemenangan Zionis ilusi karena itu adalah rumah kosong di Khan Younis, Gaza, yang dibom sejak sejak 2021.
Sinwar, menurut Hamas, adalah pemimpin yang telah difitnah Israel selama bertahun-tahun.
Dia dijadikan target utama militer dan intelijen Zionis dalam respons paling merusak terhadap operasi 7 Oktober yang dilakukan Hamas di Gaza selatan.
“Kemarin saya katakan bahwa pasukan kami bisa menjangkau mana saja di Jalur Gaza. Sekarang mereka mengepung rumah Sinwar. Jadi rumahnya bukanlah bentengnya, dan dia bisa melarikan diri, tapi hanya masalah waktu sebelum kita menangkapnya,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu lalu.
Netanyahu membuat pengumuman tersebut dengan perasaan kemenangan yang nyata, seolah-olah menandakan kemenangan militer Israel, betapapun simbolisnya perang yang tampaknya sia-sia melawan Hamas dan kelompok Perlawanan Palestina lainnya di Gaza.
Namun "kemenangan" tersebut tidak bertahan lama, bahkan Perusahaan Penyiaran Israel (KAN) sendiri menentang klaim "kemenangan" Netanyahu.
Faktanya, rumah Sinwar yang sebenarnya tidak dikepung, karena rumahnya memang sudah tidak ada lagi sejak 2021.
“Upaya pendudukan untuk meraih kemenangan ilusi melalui pengumuman Netanyahu yang mengepung rumah pejuang Yahya Sinwar yang dibom dan dihancurkan dalam Pertempuran Saif Al-Quds pada 17 Mei 2021, tidak lain hanyalah pengejaran ilusi dan fatamorgana," bunyi pernyataan Hamas, seperti dikutip dari Palestine Chronicle, Sabtu (9/12/2023).
Sinwar, menurut Hamas, adalah pemimpin yang telah difitnah Israel selama bertahun-tahun.
Dia dijadikan target utama militer dan intelijen Zionis dalam respons paling merusak terhadap operasi 7 Oktober yang dilakukan Hamas di Gaza selatan.
Baca Juga
“Kemarin saya katakan bahwa pasukan kami bisa menjangkau mana saja di Jalur Gaza. Sekarang mereka mengepung rumah Sinwar. Jadi rumahnya bukanlah bentengnya, dan dia bisa melarikan diri, tapi hanya masalah waktu sebelum kita menangkapnya,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu lalu.
Netanyahu membuat pengumuman tersebut dengan perasaan kemenangan yang nyata, seolah-olah menandakan kemenangan militer Israel, betapapun simbolisnya perang yang tampaknya sia-sia melawan Hamas dan kelompok Perlawanan Palestina lainnya di Gaza.
Namun "kemenangan" tersebut tidak bertahan lama, bahkan Perusahaan Penyiaran Israel (KAN) sendiri menentang klaim "kemenangan" Netanyahu.
Faktanya, rumah Sinwar yang sebenarnya tidak dikepung, karena rumahnya memang sudah tidak ada lagi sejak 2021.
“Upaya pendudukan untuk meraih kemenangan ilusi melalui pengumuman Netanyahu yang mengepung rumah pejuang Yahya Sinwar yang dibom dan dihancurkan dalam Pertempuran Saif Al-Quds pada 17 Mei 2021, tidak lain hanyalah pengejaran ilusi dan fatamorgana," bunyi pernyataan Hamas, seperti dikutip dari Palestine Chronicle, Sabtu (9/12/2023).
tulis komentar anda