Brutal! Wakil Wali Kota Yerusalem Serukan Warga Palestina Dikubur Hidup-hidup
Sabtu, 09 Desember 2023 - 04:01 WIB
YERUSALEM - Wakil Wali Kota Yerusalem, Aryeh Yitzhak King, menyerukan tentara Israel mengubur hidup-hidup ratusan warga sipil Palestina yang ditangkap di Gaza.
Dalam postingan di X pada Jumat (8/12/2023), King, politisi sayap kanan, mengatakan tentara Israel sedang memusnahkan “Muslim Nazi” di Gaza dan menyarankan agar mereka mengambil langkah yang lebih cepat.
Postingan tersebut secara khusus merujuk pada rekaman yang diterbitkan tentara Israel yang menunjukkan warga Palestina yang ditangkap ditelanjangi, berlutut di tanah dan dijaga oleh tentara Israel.
King, dalam postingannya yang telah dihapus karena melanggar aturan X, mengatakan, “Jika itu terserah saya, saya akan mengirimkan buldoser D-9 dan meletakkannya di belakang gundukan tanah dan akan memberikan perintah untuk mengubur ratusan semut ini, selagi mereka masih hidup.”
Orang-orang tersebut diperkirakan ditangkap di Beit Lahia, di ujung utara Jalur Gaza.
Israel mengatakan mereka adalah anggota Hamas, namun tidak memberikan bukti atas klaim tersebut yang tidak dapat diverifikasi secara independen.
Diaa al-Kahlout, jurnalis terkenal di al-Araby al-Jadeed, diidentifikasi media lokal sebagai salah satu dari mereka yang ditahan.
“Mereka bukan manusia dan bukan manusia hewan. Mereka di bawah manusia dan begitulah seharusnya mereka diperlakukan,” ujar King, seraya menambahkan, “Hilangkan ingatan tentang Amalek, dan jangan pernah lupa.”
Amalek mengacu pada ayat Bibel, yang baru-baru ini juga dirujuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyerukan pemusnahan setiap pria, wanita dan anak-anak, serta ternak mereka, milik musuh kuno orang-orang Yahudi.
Beberapa kelompok sayap kanan Israel dan ultranasionalis di masa lalu menyebut orang Palestina sebagai orang Amalek modern, yang oleh para komentator dianggap sebagai bahasa genosida yang digunakan untuk membenarkan pembunuhan orang Palestina.
Sebagai wakil wali kota, King mengelola seluruh wilayah di kota Yerusalem Israel, yang mencakup Yerusalem Timur yang diduduki dan dihuni hampir 400.000 warga Palestina.
Lebih dari 17.000 warga Palestina di Gaza telah dibantai dalam serangan rezim kolonial rasis Israel sejak perang dimulai dua bulan lalu. Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan pengeboman tersebut setelah serangan Hamas terhadap komunitas Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.
Jauh sebelum serangan Hamas, Israel telah menangkap dan membunuh ribuan warga Palestina serta menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Dalam postingan di X pada Jumat (8/12/2023), King, politisi sayap kanan, mengatakan tentara Israel sedang memusnahkan “Muslim Nazi” di Gaza dan menyarankan agar mereka mengambil langkah yang lebih cepat.
Postingan tersebut secara khusus merujuk pada rekaman yang diterbitkan tentara Israel yang menunjukkan warga Palestina yang ditangkap ditelanjangi, berlutut di tanah dan dijaga oleh tentara Israel.
King, dalam postingannya yang telah dihapus karena melanggar aturan X, mengatakan, “Jika itu terserah saya, saya akan mengirimkan buldoser D-9 dan meletakkannya di belakang gundukan tanah dan akan memberikan perintah untuk mengubur ratusan semut ini, selagi mereka masih hidup.”
Orang-orang tersebut diperkirakan ditangkap di Beit Lahia, di ujung utara Jalur Gaza.
Israel mengatakan mereka adalah anggota Hamas, namun tidak memberikan bukti atas klaim tersebut yang tidak dapat diverifikasi secara independen.
Diaa al-Kahlout, jurnalis terkenal di al-Araby al-Jadeed, diidentifikasi media lokal sebagai salah satu dari mereka yang ditahan.
“Mereka bukan manusia dan bukan manusia hewan. Mereka di bawah manusia dan begitulah seharusnya mereka diperlakukan,” ujar King, seraya menambahkan, “Hilangkan ingatan tentang Amalek, dan jangan pernah lupa.”
Amalek mengacu pada ayat Bibel, yang baru-baru ini juga dirujuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyerukan pemusnahan setiap pria, wanita dan anak-anak, serta ternak mereka, milik musuh kuno orang-orang Yahudi.
Beberapa kelompok sayap kanan Israel dan ultranasionalis di masa lalu menyebut orang Palestina sebagai orang Amalek modern, yang oleh para komentator dianggap sebagai bahasa genosida yang digunakan untuk membenarkan pembunuhan orang Palestina.
Sebagai wakil wali kota, King mengelola seluruh wilayah di kota Yerusalem Israel, yang mencakup Yerusalem Timur yang diduduki dan dihuni hampir 400.000 warga Palestina.
Lebih dari 17.000 warga Palestina di Gaza telah dibantai dalam serangan rezim kolonial rasis Israel sejak perang dimulai dua bulan lalu. Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan pengeboman tersebut setelah serangan Hamas terhadap komunitas Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.
Jauh sebelum serangan Hamas, Israel telah menangkap dan membunuh ribuan warga Palestina serta menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
(sya)
tulis komentar anda