Sektor Real Estate China Lesu, Hancurkan Mitos Harga Selalu Naik
Senin, 04 Desember 2023 - 17:55 WIB
Dengan adanya reformasi sistem perumahan di China pada tahun 1998, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk membeli dan menjual rumah mereka. Langkah-langkah selanjutnya mendorong pembelian rumah dan pembangunan baru. Pengembang bermunculan dan industri berkembang pesat, dipicu oleh spekulan yang percaya bahwa harga akan selalu naik dan perekonomian berkembang pesat.
Menurut analisis yang dilakukan profesor Universitas Harvard, Kenneth Rogoff dan lainnya, pangsa industri real estate terhadap PDB China telah tumbuh dari kurang dari 10% pada akhir tahun 1990-an menjadi 30 persen saat ini. Karena ukurannya yang besar, ketika terjadi penurunan, dampak riaknya akan signifikan.
Di internet China, beredar ungkapan yang mengejek industri ini: "Paus mati dan tenggelam ke laut”, yang berarti bahwa ketika pemain besar di bidang real estate mati, mereka akan ikut menyeret pemain kecil ke dalamnya.
Ketika pengembang besar seperti China Evergrande Group berada dalam kesulitan keuangan, perusahaan-perusahaan yang pernah mengandalkan mereka kini mencari keselamatan di luar negeri. Pada Pameran Impor dan Ekspor China (Canton Fair), yang diadakan di Guangzhou hingga tanggal 4 November, seorang karyawan sebuah perusahaan batu yang berpameran di acara tersebut sangat antusias dan mengatakan: "Kami ingin memperluas bisnis kami ke Timur Tengah dan wilayah lain di masa mendatang."
Penjualan luar negeri hanya menyumbang 2 persen dari total pendapatan perusahaan. Jalan menuju pemulihan bagi mereka yang sejak lama mengandalkan kuatnya permintaan dalam negeri akan relatif berlangsung sulit.
Menurut analisis yang dilakukan profesor Universitas Harvard, Kenneth Rogoff dan lainnya, pangsa industri real estate terhadap PDB China telah tumbuh dari kurang dari 10% pada akhir tahun 1990-an menjadi 30 persen saat ini. Karena ukurannya yang besar, ketika terjadi penurunan, dampak riaknya akan signifikan.
Di internet China, beredar ungkapan yang mengejek industri ini: "Paus mati dan tenggelam ke laut”, yang berarti bahwa ketika pemain besar di bidang real estate mati, mereka akan ikut menyeret pemain kecil ke dalamnya.
Ketika pengembang besar seperti China Evergrande Group berada dalam kesulitan keuangan, perusahaan-perusahaan yang pernah mengandalkan mereka kini mencari keselamatan di luar negeri. Pada Pameran Impor dan Ekspor China (Canton Fair), yang diadakan di Guangzhou hingga tanggal 4 November, seorang karyawan sebuah perusahaan batu yang berpameran di acara tersebut sangat antusias dan mengatakan: "Kami ingin memperluas bisnis kami ke Timur Tengah dan wilayah lain di masa mendatang."
Penjualan luar negeri hanya menyumbang 2 persen dari total pendapatan perusahaan. Jalan menuju pemulihan bagi mereka yang sejak lama mengandalkan kuatnya permintaan dalam negeri akan relatif berlangsung sulit.
(mas)
tulis komentar anda