5 Alasan Gurun Sinai Sangat Sensitif dalam Hubungan Mesir-Israel
Minggu, 03 Desember 2023 - 20:20 WIB
GAZA - Ketika Israel sempat mempertimbangkan untuk memukimkan kembali penduduk sipil Gaza di Semenanjung Sinai, negara tetangga Mesir, hal ini mendapat reaksi keras dan dapat diprediksi dari pemerintah Mesir dan masyarakat umum.
Bagaimanapun juga, Mesir secara historis terlibat dalam beberapa perang berdarah dengan Israel atas semenanjung strategis tersebut, dan Israel bahkan sempat mulai menduduki sebagian wilayah tersebut pada tahap terakhir dari 15 tahun pendudukannya.
Foto/Reuters
Sebuah dokumen yang dirancang oleh Kementerian Intelijen Israel tertanggal 13 Oktober muncul di pers Israel pada awal Perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung. Laporan tersebut antara lain menyarankan bahwa salah satu tindakan yang dapat diambil Israel di Gaza adalah dengan memindahkan penduduk sipil di daerah kantong Palestina ke Sinai utara, di mana mereka akan tinggal di kota-kota tenda yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi pemukiman yang lebih permanen.
Pusat populasi baru tersebut juga akan dipisahkan dari perbatasan Israel dengan zona penyangga yang “steril” di dalam wilayah Mesir.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi segera mengecam usulan tersebut, dan menyatakan bahwa Israel seharusnya menggunakan Gurun Negev di dalam perbatasannya sendiri jika ingin melakukan inisiatif semacam itu.
Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan kepada media Israel bahwa dokumen tersebut hanya merangkum “pemikiran awal” dan bukan sesuatu yang sedang dipertimbangkan secara serius.
Bagaimanapun juga, Mesir secara historis terlibat dalam beberapa perang berdarah dengan Israel atas semenanjung strategis tersebut, dan Israel bahkan sempat mulai menduduki sebagian wilayah tersebut pada tahap terakhir dari 15 tahun pendudukannya.
Berikut Adalah 5 Alasan Gurun Sinai Sangat Sensitif dalam Hubungan Mesir-Israel.
1. Mesir Menolak Usulan Israel Agar Gurun Sinai untuk Menampung Pengungsi Gaza
Foto/Reuters
Sebuah dokumen yang dirancang oleh Kementerian Intelijen Israel tertanggal 13 Oktober muncul di pers Israel pada awal Perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung. Laporan tersebut antara lain menyarankan bahwa salah satu tindakan yang dapat diambil Israel di Gaza adalah dengan memindahkan penduduk sipil di daerah kantong Palestina ke Sinai utara, di mana mereka akan tinggal di kota-kota tenda yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi pemukiman yang lebih permanen.
Pusat populasi baru tersebut juga akan dipisahkan dari perbatasan Israel dengan zona penyangga yang “steril” di dalam wilayah Mesir.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi segera mengecam usulan tersebut, dan menyatakan bahwa Israel seharusnya menggunakan Gurun Negev di dalam perbatasannya sendiri jika ingin melakukan inisiatif semacam itu.
Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan kepada media Israel bahwa dokumen tersebut hanya merangkum “pemikiran awal” dan bukan sesuatu yang sedang dipertimbangkan secara serius.
2. Israel Pernah Menaklukkan Sinai pada Perang Arab-Israel
tulis komentar anda