5 Pendekatan Pangeran Mohammed Bin Salman dalam Perang Israel-Hamas di Gaza
Sabtu, 02 Desember 2023 - 20:20 WIB
Baca Juga: Hamas Masih Menyandera 136 Orang di Gaza, Israel Pilih Lanjutkan Perang

Foto/Reuters
Demonstrasi meletus di seluruh wilayah yang menyerukan diakhirinya agresi Israel di Gaza, dan bahkan untuk mendukung Hamas. Meskipun larangan ketat terhadap kebebasan berpendapat telah membuat jalan-jalan di Saudi lebih sepi dibandingkan di negara-negara tetangga, saluran media sosial Saudi sangat marah terhadap Israel, kata Jacobs.
Kepemimpinan Saudi berhati-hati dalam retorika masa perangnya, menyeimbangkan masyarakat yang semakin frustrasi terhadap Israel, dan kepentingannya untuk mempertahankan perjanjian normalisasi Israel.

Foto/Reuters
"Riyadh telah memimpin diplomasi publik," kata Jacobs. KTT Arab-Islam yang diadakan di Riyadh awal bulan ini mempertemukan puluhan pemimpin Arab yang menyerukan segera diakhirinya operasi militer Israel di Gaza.
Putra Mahkota Saudi, umumnya dikenal sebagai MBS, juga menegaskan kembali seruan untuk solusi dua negara, sebagaimana dijabarkan dalam Inisiatif Perdamaian Arab yang dipimpin Saudi pada tahun 2002.
Namun seiring dengan berkecamuknya perang dan terbunuhnya warga sipil dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, retorika “status quo” Saudi tidak cukup untuk meredam kemarahan publik yang semakin besar. “Saudi berada di bawah tekanan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih kuat, posisi yang lebih kuat,” tambah Jacobs.
2. Berhati-hati dalam Retorika Perang Gaza

Foto/Reuters
Demonstrasi meletus di seluruh wilayah yang menyerukan diakhirinya agresi Israel di Gaza, dan bahkan untuk mendukung Hamas. Meskipun larangan ketat terhadap kebebasan berpendapat telah membuat jalan-jalan di Saudi lebih sepi dibandingkan di negara-negara tetangga, saluran media sosial Saudi sangat marah terhadap Israel, kata Jacobs.
Kepemimpinan Saudi berhati-hati dalam retorika masa perangnya, menyeimbangkan masyarakat yang semakin frustrasi terhadap Israel, dan kepentingannya untuk mempertahankan perjanjian normalisasi Israel.
3. Memimpin Diplomasi Publik

Foto/Reuters
"Riyadh telah memimpin diplomasi publik," kata Jacobs. KTT Arab-Islam yang diadakan di Riyadh awal bulan ini mempertemukan puluhan pemimpin Arab yang menyerukan segera diakhirinya operasi militer Israel di Gaza.
Putra Mahkota Saudi, umumnya dikenal sebagai MBS, juga menegaskan kembali seruan untuk solusi dua negara, sebagaimana dijabarkan dalam Inisiatif Perdamaian Arab yang dipimpin Saudi pada tahun 2002.
Namun seiring dengan berkecamuknya perang dan terbunuhnya warga sipil dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, retorika “status quo” Saudi tidak cukup untuk meredam kemarahan publik yang semakin besar. “Saudi berada di bawah tekanan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih kuat, posisi yang lebih kuat,” tambah Jacobs.
Lihat Juga :