Terungkap, AS Ajari Israel Berperang di Jalur Gaza
Jum'at, 01 Desember 2023 - 16:44 WIB
TEL AVIV - Israel kurang "keyakinan" untuk melanjutkan peperangan melawan Hamas selama berbulan-bulan dan perlu mengubah taktiknya di selatan Jalur Gaza . Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada pertemuan dengan kabinet perang Israel pada, menurut Channel 12 Israel.
Blinken berada di Yerusalem untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet yang mengawasi perang terhadap kelompok militan Palestina. Beberapa kutipan dari pertemuan tersebut kemudian bocor ke Channel 12, stasiun TV komersial paling populer di Israel, yang menayangkan kutipan tersebut pada Kamis malam.
“Anda tidak dapat beroperasi di Gaza selatan seperti yang Anda lakukan di utara. Ada dua juta warga Palestina di sana,” kata Blinken, menurut terjemahan dari bahasa Ibrani yang diposting oleh Times of Israel.
“Anda perlu mengevakuasi lebih sedikit orang dari rumah mereka, lebih akurat dalam melakukan serangan, tidak menyerang fasilitas PBB, dan memastikan bahwa ada cukup kawasan lindung,” tambah diplomat AS tersebut.
“Dan jika tidak? Kemudian tidak menyerang di tempat yang terdapat penduduk sipil,” sambungnya seperti dikutip dari RT, Jumat (1/12/2023).
Ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa seluruh masyarakat Israel bersatu mendukung tujuan memberangus Hamas, meskipun itu memakan waktu berbulan-bulan, Blinken menjawab: “Saya rasa Anda tidak pantas mendapatkan pujian atas hal itu.”
Kutipan yang bocor tersebut juga mengungkapkan bahwa Israel tidak ingin Otoritas Palestina memerintah Gaza, karena mereka mendukung, mendidik, dan mendanai teror, menurut Netanyahu.
Blinken mengatakan AS memahami hal itu, tetapi negara-negara lain di kawasan Timur Tengah perlu mengetahui apa yang Netanyahu rencanakan.
“Cara terbaik untuk mematikan sebuah ide adalah dengan menghadirkan ide yang lebih baik,” cetus Blinken.
Washington mendukung serangan Israel terhadap Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.200 warga Israel. Namun, sejak saat itu, pemerintah AS menghadapi reaksi publik atas kematian sekitar 16.000 warga Palestina di wilayah tersebut, banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri, Blinken telah “menegaskan kembali dukungan Amerika Serikat terhadap hak Israel untuk melindungi diri dari kekerasan teroris sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan mendesak Israel untuk mengambil segala tindakan yang mungkin untuk menghindari kerugian sipil.”
Blinken juga mendesak langkah segera untuk meminta pertanggungjawaban ekstremis pemukim atas kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan mengatakan AS tetap berkomitmen pada langkah nyata untuk memajukan negara Palestina yang hidup dalam perdamaian, kebebasan, dan keamanan bersama Israel, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.
Blinken berada di Yerusalem untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet yang mengawasi perang terhadap kelompok militan Palestina. Beberapa kutipan dari pertemuan tersebut kemudian bocor ke Channel 12, stasiun TV komersial paling populer di Israel, yang menayangkan kutipan tersebut pada Kamis malam.
“Anda tidak dapat beroperasi di Gaza selatan seperti yang Anda lakukan di utara. Ada dua juta warga Palestina di sana,” kata Blinken, menurut terjemahan dari bahasa Ibrani yang diposting oleh Times of Israel.
“Anda perlu mengevakuasi lebih sedikit orang dari rumah mereka, lebih akurat dalam melakukan serangan, tidak menyerang fasilitas PBB, dan memastikan bahwa ada cukup kawasan lindung,” tambah diplomat AS tersebut.
“Dan jika tidak? Kemudian tidak menyerang di tempat yang terdapat penduduk sipil,” sambungnya seperti dikutip dari RT, Jumat (1/12/2023).
Ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa seluruh masyarakat Israel bersatu mendukung tujuan memberangus Hamas, meskipun itu memakan waktu berbulan-bulan, Blinken menjawab: “Saya rasa Anda tidak pantas mendapatkan pujian atas hal itu.”
Kutipan yang bocor tersebut juga mengungkapkan bahwa Israel tidak ingin Otoritas Palestina memerintah Gaza, karena mereka mendukung, mendidik, dan mendanai teror, menurut Netanyahu.
Blinken mengatakan AS memahami hal itu, tetapi negara-negara lain di kawasan Timur Tengah perlu mengetahui apa yang Netanyahu rencanakan.
“Cara terbaik untuk mematikan sebuah ide adalah dengan menghadirkan ide yang lebih baik,” cetus Blinken.
Washington mendukung serangan Israel terhadap Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.200 warga Israel. Namun, sejak saat itu, pemerintah AS menghadapi reaksi publik atas kematian sekitar 16.000 warga Palestina di wilayah tersebut, banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri, Blinken telah “menegaskan kembali dukungan Amerika Serikat terhadap hak Israel untuk melindungi diri dari kekerasan teroris sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan mendesak Israel untuk mengambil segala tindakan yang mungkin untuk menghindari kerugian sipil.”
Blinken juga mendesak langkah segera untuk meminta pertanggungjawaban ekstremis pemukim atas kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan mengatakan AS tetap berkomitmen pada langkah nyata untuk memajukan negara Palestina yang hidup dalam perdamaian, kebebasan, dan keamanan bersama Israel, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.
(ian)
tulis komentar anda