Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Serukan De-Amerikanisasi di Timur Tengah
Jum'at, 01 Desember 2023 - 07:57 WIB
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran menyerukan “de-Amerikanisasi” di Timur Tengah, dan menyebut perang di Gaza sebagai faktor kunci dalam proses tersebut.
Berbicara kepada anggota milisi Basij Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada Rabu (29/11/2023), Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyatakan operasi tanggal 7 Oktober oleh kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, ke Israel adalah peristiwa bersejarah dan hasilnya akan menjadi “de-Amerikanisasi” di wilayah tersebut.
Khamenei mengklaim AS telah gagal di Lebanon karena dominasi gerakan dan milisi yang didukung Iran, Hizbullah di sebagian besar negara itu.
“Mereka ingin menghancurkan Hizbullah. Dalam rencana baru mereka, salah satu bagian dari rencana tersebut adalah menghancurkan Hizbullah. Hizbullah menjadi 10 kali lebih kuat,” papar dia.
Komponen penting dari tatanan Amerika di Timur Tengah yang dia kutip adalah Pendudukan Israel di Palestina, dengan tujuan Washington tampaknya adalah “untuk mengakhiri masalah Palestina demi kepentingan rezim perampas (Israel)”.
Pemimpin Tertinggi tersebut juga menyoroti hubungan antara hegemoni AS di kawasan dan upaya AS untuk mengubah aspek geografi di kawasan tersebut.
“Mereka bilang ingin memberikan peta baru pada kawasan ini, yang mereka beri nama Timur Tengah. Timur Tengah yang baru berarti peta geografi politik yang baru,” ujar dia.
Bagian dari metode Iran untuk melawan hal tersebut adalah dengan menyebut wilayah tersebut sebagai “Asia Barat” dan bukan “Timur Tengah”.
Berbicara kepada anggota milisi Basij Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada Rabu (29/11/2023), Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyatakan operasi tanggal 7 Oktober oleh kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, ke Israel adalah peristiwa bersejarah dan hasilnya akan menjadi “de-Amerikanisasi” di wilayah tersebut.
Khamenei mengklaim AS telah gagal di Lebanon karena dominasi gerakan dan milisi yang didukung Iran, Hizbullah di sebagian besar negara itu.
“Mereka ingin menghancurkan Hizbullah. Dalam rencana baru mereka, salah satu bagian dari rencana tersebut adalah menghancurkan Hizbullah. Hizbullah menjadi 10 kali lebih kuat,” papar dia.
Komponen penting dari tatanan Amerika di Timur Tengah yang dia kutip adalah Pendudukan Israel di Palestina, dengan tujuan Washington tampaknya adalah “untuk mengakhiri masalah Palestina demi kepentingan rezim perampas (Israel)”.
Pemimpin Tertinggi tersebut juga menyoroti hubungan antara hegemoni AS di kawasan dan upaya AS untuk mengubah aspek geografi di kawasan tersebut.
“Mereka bilang ingin memberikan peta baru pada kawasan ini, yang mereka beri nama Timur Tengah. Timur Tengah yang baru berarti peta geografi politik yang baru,” ujar dia.
Baca Juga
Bagian dari metode Iran untuk melawan hal tersebut adalah dengan menyebut wilayah tersebut sebagai “Asia Barat” dan bukan “Timur Tengah”.
tulis komentar anda