Raja Yordania Tolak Pemisahan Tepi Barat dari Gaza
Rabu, 29 November 2023 - 07:20 WIB
AMMAN - Raja Yordania Abdullah II menegaskan kembali penolakan negaranya terhadap segala upaya memisahkan Tepi Barat dari Jalur Gaza.
Anadolu Agency melaporkan dalam pesannya kepada Ketua Komite Pelaksanaan Hak-Hak Rakyat Palestina yang Tidak Dapat Dicabut (CEIRPP), Raja Abdullah II menegaskan Tepi Barat dan Gaza adalah “perpanjangan Negara Palestina”.
“Nilai-nilai semua agama ilahi dan nilai-nilai kemanusiaan kita menolak pembunuhan warga sipil,” tegas dia, menurut Kantor Kerajaan Yordania.
Dia mencatat, “Agresi Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza melanggar hukum kemanusiaan internasional dan akan memicu kekerasan dan kehancuran lebih lanjut di wilayah tersebut dan dunia.”
“Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina dilakukan dalam keadaan luar biasa yang menyerukan seluruh dunia untuk bertindak menghentikan perang dan memaksa Israel untuk mencabut blokade di Jalur Gaza,” tegas Raja.
Raja juga menegaskan kembali penolakan Yordania terhadap penjajahan kembali sebagian wilayah Gaza atau membangun zona penyangga di dalamnya, dan memisahkan Tepi Barat dari Gaza
Rakyat Palestina dan para pendukungnya di seluruh dunia akan merayakan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina pada Rabu.
Hari ini menandai resolusi Majelis Umum PBB tahun 1947 yang menyerukan pembagian Palestina menjadi negara “Arab” dan “Yahudi”.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Sejak itu, rezim kolonial rasis Israel telah menewaskan lebih dari 16.000 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.
Anadolu Agency melaporkan dalam pesannya kepada Ketua Komite Pelaksanaan Hak-Hak Rakyat Palestina yang Tidak Dapat Dicabut (CEIRPP), Raja Abdullah II menegaskan Tepi Barat dan Gaza adalah “perpanjangan Negara Palestina”.
“Nilai-nilai semua agama ilahi dan nilai-nilai kemanusiaan kita menolak pembunuhan warga sipil,” tegas dia, menurut Kantor Kerajaan Yordania.
Dia mencatat, “Agresi Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza melanggar hukum kemanusiaan internasional dan akan memicu kekerasan dan kehancuran lebih lanjut di wilayah tersebut dan dunia.”
“Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina dilakukan dalam keadaan luar biasa yang menyerukan seluruh dunia untuk bertindak menghentikan perang dan memaksa Israel untuk mencabut blokade di Jalur Gaza,” tegas Raja.
Raja juga menegaskan kembali penolakan Yordania terhadap penjajahan kembali sebagian wilayah Gaza atau membangun zona penyangga di dalamnya, dan memisahkan Tepi Barat dari Gaza
Rakyat Palestina dan para pendukungnya di seluruh dunia akan merayakan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina pada Rabu.
Hari ini menandai resolusi Majelis Umum PBB tahun 1947 yang menyerukan pembagian Palestina menjadi negara “Arab” dan “Yahudi”.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Sejak itu, rezim kolonial rasis Israel telah menewaskan lebih dari 16.000 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.
(sya)
tulis komentar anda