Jenderal Israel Tak Ingin Rusia Terlibat dalam Perang Gaza, Ini Alasannya
Sabtu, 25 November 2023 - 14:41 WIB
TEL AVIV - Seorang jenderal Israel memperingatkan bahwa perang melawan Hamas di Gaza, Palestina, jangan sampai melibatkan kekuatan global, terutama Rusia. Salah satu alasannya karena Moskow masih memainkan peran utama di Timur Tengah.
Brigadir Jenderal Israel “Relil” Shafir, perwira senior yang aktif di tentara cadangan, mengatakan Israel tidak boleh merusak hubungannya dengan Rusia karena sejarah panjang kerja sama dan peran Moskow di Timur Tengah.
Menurutnya, di tengah semua ketegangan di arena internasional dan kesulitan yang dihadapi Rusia dan Israel dalam hubungan mereka saat ini, Moskow masih memainkan peran utama di Timur Tengah. Jadi Israel harus menyeimbangkan dan menjaga hubungan baik dengan AS sebagai mitra penting dan Rusia yang memiliki pengaruh tertentu terhadap Suriah dan Iran.
Jenderal tersebut percaya bahwa Israel harus sangat berhati-hati dan tidak membiarkan konflik ini melibatkan kekuatan global, seperti AS, Rusia dan China, karena hal ini dapat menyebabkan konflik global berskala besar.
Karena Rusia memainkan peran penting di Timur Tengah, lanjut dia, kebijakan luar negeri Israel harus mempertimbangkan fakta ini dan melanjutkan dialog dengan Moskow.
“Mungkin ada 2 juta orang berbahasa Rusia di Israel. Kami tentu saja memiliki ikatan budaya dan kemanusiaan. Namun ada juga kepentingan politik Israel, alasan strategis yang jelas: Rusia hadir di Suriah dan bekerja sama dengan Iran, yang membuat situasi menjadi lebih rumit. Kita tentunya harus menjaga hubungan baik dengan Rusia karena hal itu memberi kita pengaruh terhadap Iran,” paparnya, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Sabtu (25/11/2023).
Saat menggambarkan konflik di Ukraina, Jenderal Shafir mengatakan konflik tersebut tidak ada hubungannya dengan Israel dan keterlibatan Israel di dalamnya sama sekali tidak sesuai dengan kepentingan nasionalnya.
“Ukraina adalah fenomena aneh yang tersimpan di antara Timur dan Barat. Saya tidak ingin menjelaskan secara detail konflik Ukraina, tapi itu tidak ada hubungannya dengan kami. Faktanya adalah bahwa Israel membantu Ukraina dengan segala macam kebutuhan kemanusiaan, namun menjual amunisi kepada Ukraina merupakan keterlibatan dalam konflik, dan hal ini tidak kami inginkan. Dengan segala hormat kepada mereka yang mempunyai pandangan sebaliknya, namun kepentingan nasional Israel adalah menjaga hubungan baik dengan Rusia, sedekat dan sebaik-baiknya. Kita harus memahami kepentingan Rusia dan mengetahui bagaimana dan di mana kepentingan tersebut dapat sejalan dengan kepentingan kita. Saya bukan pendukung [PM Israel Benjamin] Netanyahu, tapi dia memahaminya dengan baik,” imbuh dia.
Israel Shafir percaya bahwa tujuan AS untuk menyatukan dukungan militer dan keuangan bagi Israel dan Ukraina hanyalah upaya Partai Demokrat untuk meloloskannya melalui Kongres, yang kini dikendalikan oleh Partai Republik.
“Ada banyak isolasionis di kalangan Partai Republik. Jadi ini (upaya pemerintahan Joe Biden) adalah masalah internal Amerika tentang bagaimana menjalankan sisi keuangan dan militer di Kongres, yang bertentangan dengan presiden. Di sisi lain, jelas terdapat konflik antara AS dan Rusia mengenai energi, mengenai siapa yang akan mengendalikan energi. Kita telah melihat cara AS mencoba mengatasi tekanan Rusia terhadap Eropa dengan menyediakan gas. Jadi ini bisa dilihat dari banyak sudut,” kata Jenderal Shafir.
Shafir mengatakan Israel tidak punya pilihan lain selain mengakhiri ancaman yang datang dari Hamas, dan harus menciptakan mekanisme, termasuk mekanisme politik, untuk mencegah teror brutal seperti itu di masa depan.
Brigadir Jenderal Israel “Relil” Shafir, perwira senior yang aktif di tentara cadangan, mengatakan Israel tidak boleh merusak hubungannya dengan Rusia karena sejarah panjang kerja sama dan peran Moskow di Timur Tengah.
Menurutnya, di tengah semua ketegangan di arena internasional dan kesulitan yang dihadapi Rusia dan Israel dalam hubungan mereka saat ini, Moskow masih memainkan peran utama di Timur Tengah. Jadi Israel harus menyeimbangkan dan menjaga hubungan baik dengan AS sebagai mitra penting dan Rusia yang memiliki pengaruh tertentu terhadap Suriah dan Iran.
Baca Juga
Jenderal tersebut percaya bahwa Israel harus sangat berhati-hati dan tidak membiarkan konflik ini melibatkan kekuatan global, seperti AS, Rusia dan China, karena hal ini dapat menyebabkan konflik global berskala besar.
Karena Rusia memainkan peran penting di Timur Tengah, lanjut dia, kebijakan luar negeri Israel harus mempertimbangkan fakta ini dan melanjutkan dialog dengan Moskow.
“Mungkin ada 2 juta orang berbahasa Rusia di Israel. Kami tentu saja memiliki ikatan budaya dan kemanusiaan. Namun ada juga kepentingan politik Israel, alasan strategis yang jelas: Rusia hadir di Suriah dan bekerja sama dengan Iran, yang membuat situasi menjadi lebih rumit. Kita tentunya harus menjaga hubungan baik dengan Rusia karena hal itu memberi kita pengaruh terhadap Iran,” paparnya, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Sabtu (25/11/2023).
Saat menggambarkan konflik di Ukraina, Jenderal Shafir mengatakan konflik tersebut tidak ada hubungannya dengan Israel dan keterlibatan Israel di dalamnya sama sekali tidak sesuai dengan kepentingan nasionalnya.
“Ukraina adalah fenomena aneh yang tersimpan di antara Timur dan Barat. Saya tidak ingin menjelaskan secara detail konflik Ukraina, tapi itu tidak ada hubungannya dengan kami. Faktanya adalah bahwa Israel membantu Ukraina dengan segala macam kebutuhan kemanusiaan, namun menjual amunisi kepada Ukraina merupakan keterlibatan dalam konflik, dan hal ini tidak kami inginkan. Dengan segala hormat kepada mereka yang mempunyai pandangan sebaliknya, namun kepentingan nasional Israel adalah menjaga hubungan baik dengan Rusia, sedekat dan sebaik-baiknya. Kita harus memahami kepentingan Rusia dan mengetahui bagaimana dan di mana kepentingan tersebut dapat sejalan dengan kepentingan kita. Saya bukan pendukung [PM Israel Benjamin] Netanyahu, tapi dia memahaminya dengan baik,” imbuh dia.
Israel Shafir percaya bahwa tujuan AS untuk menyatukan dukungan militer dan keuangan bagi Israel dan Ukraina hanyalah upaya Partai Demokrat untuk meloloskannya melalui Kongres, yang kini dikendalikan oleh Partai Republik.
“Ada banyak isolasionis di kalangan Partai Republik. Jadi ini (upaya pemerintahan Joe Biden) adalah masalah internal Amerika tentang bagaimana menjalankan sisi keuangan dan militer di Kongres, yang bertentangan dengan presiden. Di sisi lain, jelas terdapat konflik antara AS dan Rusia mengenai energi, mengenai siapa yang akan mengendalikan energi. Kita telah melihat cara AS mencoba mengatasi tekanan Rusia terhadap Eropa dengan menyediakan gas. Jadi ini bisa dilihat dari banyak sudut,” kata Jenderal Shafir.
Shafir mengatakan Israel tidak punya pilihan lain selain mengakhiri ancaman yang datang dari Hamas, dan harus menciptakan mekanisme, termasuk mekanisme politik, untuk mencegah teror brutal seperti itu di masa depan.
(mas)
tulis komentar anda