Terancam Diserbu, Ini 3 Tuduhan Israel kepada RS Indonesia di Gaza
Kamis, 23 November 2023 - 22:54 WIB
JAKARTA - Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza terancam diserbu oleh tentara Israel. Zionis telah memerintahkan pasien dan dokter di RS tersebut untuk segera dievakuasi dalam waktu empat jam.
Pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia dengan puluhan kendaraan militer berat dan artileri yang berjarak kurang dari satu kilometer. Penembak jitu Israel dikerahkan di atap rumah terdekat, mencegah ambulans mencapai rumah sakit untuk mengangkut korban luka.
Rumah Sakit Indonesia adalah satu-satunya rumah sakit yang berfungsi di Jalur Gaza bagian utara.
Sebelumnya, Israel telah melontarkan sejumlah tuduhan terhadap Rumah Sakit Indonesia. Berikut adalah 3 tuduhan yang dilontarkan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia yang dirangkum dari sejumlah sumber.
Pada awal November lalu Militer Israel menuduh Hamas menggunakan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Beit Lahia, Gaza, Palestina, untuk lokasi persembunyian.
Dalam sebuah pengarahan, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari menunjukkan apa yang dia klaim sebagai bukti visual pintu masuk terowongan Hamas yang diungkap oleh tentara Israel di Rumah Sakit Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani yang terletak di sepanjang pantai utara Kota Gaza.
Namun tudingan ini dibantah oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan MER-C.
"RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza," kata Kemlu Indonesia dalam serangkaian pesan WhatsApp.
Menurut Kemlu, RS Indonesia saat ini sudah dikelola sepenuhnya oleh otoritas Palestina di Gaza, meskipun dari waktu ke waktu selalu ada relawan Indonesia yang membantu.
Kemlu mengatakan RS Indonesia adalah satu dari segelintir fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Gaza di tengah jumlah korban serangan Israel yang terus bertambah setiap harinya.
"Rumah sakit ini saat ini merawat pasien dalam jumlah jauh melampaui kapasitasnya," lanjut Kemlu.
Bantahan juga dikeluarkan oleh MER-C. Presidium MER-C Indonesia membantah tuduhan militer Israel, IDF, bahwa Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza berdiri di atas terowongan Hamas.
Selain menuding dibangun di atas terowongan Hamas, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari juga mengatakan kelompok militan Palestina itu menjadikan semua rumah sakit di Jalur Gaza sebagai bangunan untuk menyamarkan operasi mereka. Ini termasuk Rumah Sakit Indonesia.
Pemerintah PM Benjamin Netanyahu menyebut RS digunakan otoritas Jalur Gaza itu untuk menyembunyikan markas operasinya di bawah tanah.
Tudingan itu dibantah oleh pihak MER-C. Menurut MER-C keberadaan terowongan di bawah tanah murni untuk kepentingan medis dan menegaskan mereka tidak terafiliasi dengan kelompok militan Palestina itu.
RS Indonesia merupakan merupakan satu-satunya rumah sakit operasional yang tersisa di bagian utara Gaza. Banyaknya jumlah korban luka memaksa rumah sakit untuk bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya karena kekurangan pasokan medis dan bahan bakar.
Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari juga menyatakan bahwa Hamas menjadikan Rumah Sakit Indonesia sebagai perisai manusia.
"Mereka (Hamas) tahu secara pasti jika Israel melakukan serangan balasan ke sana, maka akan mengenai rumah sakit," tuturnya.
Militer Israel secara teratur menuduh Hamas membangun pusat kepemimpinan dan operasional di daerah pemukiman atau di sekitar sekolah atau rumah sakit.
Sejumlah pihak menyebut tudingan yang dilontarkan oleh Israel adalah sebuah kebohongan dan menjadi alasan pembenar negara Zionis itu untuk menyerang fasilitas kesehatan.
Sebelumnya, alasan-alasan seperti di atas juga digunakan oleh Israel untuk menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa.
Pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia dengan puluhan kendaraan militer berat dan artileri yang berjarak kurang dari satu kilometer. Penembak jitu Israel dikerahkan di atap rumah terdekat, mencegah ambulans mencapai rumah sakit untuk mengangkut korban luka.
Rumah Sakit Indonesia adalah satu-satunya rumah sakit yang berfungsi di Jalur Gaza bagian utara.
Sebelumnya, Israel telah melontarkan sejumlah tuduhan terhadap Rumah Sakit Indonesia. Berikut adalah 3 tuduhan yang dilontarkan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia yang dirangkum dari sejumlah sumber.
3 Tuduhan Israel Terhadap Rumah Sakit Indonesia
1. Dibangun di Atas Sistem Terowongan Hamas
Pada awal November lalu Militer Israel menuduh Hamas menggunakan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Beit Lahia, Gaza, Palestina, untuk lokasi persembunyian.
Dalam sebuah pengarahan, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari menunjukkan apa yang dia klaim sebagai bukti visual pintu masuk terowongan Hamas yang diungkap oleh tentara Israel di Rumah Sakit Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani yang terletak di sepanjang pantai utara Kota Gaza.
Namun tudingan ini dibantah oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan MER-C.
"RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza," kata Kemlu Indonesia dalam serangkaian pesan WhatsApp.
Menurut Kemlu, RS Indonesia saat ini sudah dikelola sepenuhnya oleh otoritas Palestina di Gaza, meskipun dari waktu ke waktu selalu ada relawan Indonesia yang membantu.
Kemlu mengatakan RS Indonesia adalah satu dari segelintir fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Gaza di tengah jumlah korban serangan Israel yang terus bertambah setiap harinya.
"Rumah sakit ini saat ini merawat pasien dalam jumlah jauh melampaui kapasitasnya," lanjut Kemlu.
Bantahan juga dikeluarkan oleh MER-C. Presidium MER-C Indonesia membantah tuduhan militer Israel, IDF, bahwa Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza berdiri di atas terowongan Hamas.
2. Rumah Sakit Indonesia menjadi Pos Komando Hamas
Selain menuding dibangun di atas terowongan Hamas, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari juga mengatakan kelompok militan Palestina itu menjadikan semua rumah sakit di Jalur Gaza sebagai bangunan untuk menyamarkan operasi mereka. Ini termasuk Rumah Sakit Indonesia.
Pemerintah PM Benjamin Netanyahu menyebut RS digunakan otoritas Jalur Gaza itu untuk menyembunyikan markas operasinya di bawah tanah.
Tudingan itu dibantah oleh pihak MER-C. Menurut MER-C keberadaan terowongan di bawah tanah murni untuk kepentingan medis dan menegaskan mereka tidak terafiliasi dengan kelompok militan Palestina itu.
RS Indonesia merupakan merupakan satu-satunya rumah sakit operasional yang tersisa di bagian utara Gaza. Banyaknya jumlah korban luka memaksa rumah sakit untuk bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya karena kekurangan pasokan medis dan bahan bakar.
3. Hamas Jadikan Rumah Sakit Indonesia sebagai Perisai
Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari juga menyatakan bahwa Hamas menjadikan Rumah Sakit Indonesia sebagai perisai manusia.
"Mereka (Hamas) tahu secara pasti jika Israel melakukan serangan balasan ke sana, maka akan mengenai rumah sakit," tuturnya.
Militer Israel secara teratur menuduh Hamas membangun pusat kepemimpinan dan operasional di daerah pemukiman atau di sekitar sekolah atau rumah sakit.
Sejumlah pihak menyebut tudingan yang dilontarkan oleh Israel adalah sebuah kebohongan dan menjadi alasan pembenar negara Zionis itu untuk menyerang fasilitas kesehatan.
Sebelumnya, alasan-alasan seperti di atas juga digunakan oleh Israel untuk menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda