Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Timur
Kamis, 23 November 2023 - 05:14 WIB
SEOUL - Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik yang tidak dijelaskan secara spesifik ke arah Laut Timur pada Rabu malam (22/11/2023), namun peluncuran tersebut tampaknya gagal. Begitu laporan kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, mengutip militer Korea Selatan.
Menurut laporan Yonhap, militer Korsel mengatakan K menembakkan rudal tersebut dari daerah Sunan di Pyongyang pada pukul 23.05 waktu setempat tetapi tidak memberikan rincian lainnya.
"Otoritas intelijen Korea Selatan dan AS sedang melakukan analisis terhadap peluncuran tersebut," demikian laporan Yonhap seperti disitir dari Channel News Asia, Kamis (23/11/2023).
Peluncuran rudal tersebut terjadi sehari setelah Korut mengatakan pihaknya berhasil menempatkan satelit mata-mata pertamanya di orbit dan berjanji akan meluncurkan lebih banyak lagi dalam waktu dekat. Hal ini bertentangan dengan kecaman internasional dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Korut telah memberi tahu negara tetangganya bahwa mereka berencana meluncurkan roket yang membawa satelit militer ke Laut Kuning dan Laut China Timur, sehingga meningkatkan peringatan bagi Korsel dan Jepang.
Ini adalah upaya ketiga Korea Utara menempatkan satelit pengintai ke orbit, setelah dua upaya yang gagal pada awal tahun ini pada bulan Mei dan Agustus.
Sebuah satelit mata-mata adalah hadiah yang didambakan oleh pemimpin Korut Kim Jong-un, karena satelit tersebut akan memungkinkannya memantau serangan yang akan datang dan merencanakan serangannya dengan lebih akurat.
Namun Dewan Keamanan PBB telah melarang Pyongyang meluncurkan satelit karena menganggap hal tersebut sebagai alasan untuk menguji teknologi rudal Korut.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan September setelah pertemuannya dengan Kim Jong-un menyatakan bahwa Moskow dapat membantu Pyongyang membangun satelit, namun rincian tentang apa yang sebenarnya dijanjikan tidak jelas.
Menurut laporan Yonhap, militer Korsel mengatakan K menembakkan rudal tersebut dari daerah Sunan di Pyongyang pada pukul 23.05 waktu setempat tetapi tidak memberikan rincian lainnya.
"Otoritas intelijen Korea Selatan dan AS sedang melakukan analisis terhadap peluncuran tersebut," demikian laporan Yonhap seperti disitir dari Channel News Asia, Kamis (23/11/2023).
Peluncuran rudal tersebut terjadi sehari setelah Korut mengatakan pihaknya berhasil menempatkan satelit mata-mata pertamanya di orbit dan berjanji akan meluncurkan lebih banyak lagi dalam waktu dekat. Hal ini bertentangan dengan kecaman internasional dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Korut telah memberi tahu negara tetangganya bahwa mereka berencana meluncurkan roket yang membawa satelit militer ke Laut Kuning dan Laut China Timur, sehingga meningkatkan peringatan bagi Korsel dan Jepang.
Ini adalah upaya ketiga Korea Utara menempatkan satelit pengintai ke orbit, setelah dua upaya yang gagal pada awal tahun ini pada bulan Mei dan Agustus.
Sebuah satelit mata-mata adalah hadiah yang didambakan oleh pemimpin Korut Kim Jong-un, karena satelit tersebut akan memungkinkannya memantau serangan yang akan datang dan merencanakan serangannya dengan lebih akurat.
Namun Dewan Keamanan PBB telah melarang Pyongyang meluncurkan satelit karena menganggap hal tersebut sebagai alasan untuk menguji teknologi rudal Korut.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan September setelah pertemuannya dengan Kim Jong-un menyatakan bahwa Moskow dapat membantu Pyongyang membangun satelit, namun rincian tentang apa yang sebenarnya dijanjikan tidak jelas.
(ian)
tulis komentar anda