Pasukan AS di Timur Tengah Diserang 66 Kali Sejak Genosida Gaza
Rabu, 22 November 2023 - 19:15 WIB
WASHINGTON - Pasukan Amerika Serikat (AS) telah diserang sebanyak 66 kali di Timur Tengah sejak peningkatan kekerasan yang dimulai pada pertengahan Oktober.
Kabar itu diungkap wakil juru bicara Departemen Pertahanan AS Sabrina Singh pada Selasa (21/11/2023).
“Pasukan AS telah diserang sekitar 66 kali sejak 17 Oktober. Tiga puluh dua kali di Irak dan 34 kali di Suriah,” ungkap Singh dalam konferensi pers.
“Personel AS menderita sekitar 62 orang yang terluka dalam serangan-serangan ini,” papar Singh, seraya mencatat jumlah orang yang terluka tidak termasuk yang terluka dalam serangan Senin malam lalu karena masih dalam proses evaluasi.
Menurut Komando Pusat AS, pejuang yang diduga didukung Iran menggunakan rudal balistik jarak dekat terhadap pasukan AS dan koalisi Barat di pangkalan udara Al-Asad di Irak.
Serangan itu mengakibatkan delapan orang cedera dan kerusakan ringan pada infrastruktur di pangkalan udara tersebut.
Amerika Serikat membalas dengan serangan udara yang menewaskan beberapa pejuang yang diduga terlibat dalam serangan tersebut.
Wakil sekretaris pers lebih lanjut mengindikasikan penggunaan rudal jarak dekat menandai pertama kalinya senjata jenis ini digunakan terhadap pasukan AS sejak lonjakan serangan baru-baru ini di Timur Tengah.
“Ya, ini adalah pertama kalinya sejak 17 Oktober ketika serangan terhadap pasukan AS dimulai, ini adalah pertama kalinya amunisi jenis ini digunakan terhadap pasukan AS,” ujar Singh dalam pengarahan.
Pasukan AS di Irak dan Suriah mengalami peningkatan jumlah serangan yang signifikan sejak pecahnya konflik Palestina-Israel pada awal Oktober.
AS merupakan pendukung utama rezim kolonial Israel yang melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 14.000 warga Palestina.
Kabar itu diungkap wakil juru bicara Departemen Pertahanan AS Sabrina Singh pada Selasa (21/11/2023).
“Pasukan AS telah diserang sekitar 66 kali sejak 17 Oktober. Tiga puluh dua kali di Irak dan 34 kali di Suriah,” ungkap Singh dalam konferensi pers.
“Personel AS menderita sekitar 62 orang yang terluka dalam serangan-serangan ini,” papar Singh, seraya mencatat jumlah orang yang terluka tidak termasuk yang terluka dalam serangan Senin malam lalu karena masih dalam proses evaluasi.
Menurut Komando Pusat AS, pejuang yang diduga didukung Iran menggunakan rudal balistik jarak dekat terhadap pasukan AS dan koalisi Barat di pangkalan udara Al-Asad di Irak.
Serangan itu mengakibatkan delapan orang cedera dan kerusakan ringan pada infrastruktur di pangkalan udara tersebut.
Amerika Serikat membalas dengan serangan udara yang menewaskan beberapa pejuang yang diduga terlibat dalam serangan tersebut.
Baca Juga
Wakil sekretaris pers lebih lanjut mengindikasikan penggunaan rudal jarak dekat menandai pertama kalinya senjata jenis ini digunakan terhadap pasukan AS sejak lonjakan serangan baru-baru ini di Timur Tengah.
“Ya, ini adalah pertama kalinya sejak 17 Oktober ketika serangan terhadap pasukan AS dimulai, ini adalah pertama kalinya amunisi jenis ini digunakan terhadap pasukan AS,” ujar Singh dalam pengarahan.
Pasukan AS di Irak dan Suriah mengalami peningkatan jumlah serangan yang signifikan sejak pecahnya konflik Palestina-Israel pada awal Oktober.
AS merupakan pendukung utama rezim kolonial Israel yang melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 14.000 warga Palestina.
(sya)
tulis komentar anda