3 Negara yang Diancam Israel Jika Ikut Campur Perang Melawan Hamas di Gaza

Rabu, 22 November 2023 - 15:17 WIB
Iran, Lebanon, dan Yaman merupakan tiga negara yang diancam Israel jika ikut campur dalam perangnya melawan Hamas di Gaza, Palestina. Foto/REUTERS
JAKARTA - Perang antara militer Israel dan Hamas di Gaza, Palestina yang dimulai 7 Oktober 2023, telah memasuki hari ke-46 pada Rabu (22/11/2023). Setidaknya ada tiga negara yang telah diancam militer Zionis jika ikut campur dalam perang di Gaza.

Perang dimulai setelah Hamas meluncurkan serangan “Operasi Badai al-Aqsa” ke Israel selatan pada 7 Oktober. Sekitar 1.200 orang tewas dan ratusan lainnya disandera.

Israel merespons dengan membombardir Gaza nyaris tanpa henti hingga hari ini. Sudah lebih dari 14.000 warga Palestina di wilayah tersebut telah tewas, dengan lebih dari 5.000 di antaranya adalah anak-anak.



3 Negara yang Diancam Israel Jika Ikut Campur Perang Gaza

1. Iran



Menteri Ekonomi Israel Nir Barkat dalam sebuah wawancara dengan media Inggris mengatakan militer negaranya akan melenyapkan negara Iran dari muka Bumi jika melibatkan diri dalam perang di Gaza untuk membela Hamas.

“Rencana Iran adalah menyerang Israel di semua lini. Jika kami menemukan mereka bermaksud menargetkan Israel, kami tidak hanya akan membalas di lini tersebut, namun kami akan menyerang kepala ular, yaitu Iran,” katanya kepada Mail Online.

"Kami akan memastikan mereka membayar harga yang mahal jika, amit-amit, mereka membuka front utara," lanjut Barkat.

"Pesan yang sangat jelas adalah bahwa kita juga akan mengejar para pemimpin Iran. Kapan kami akan melakukan itu? [Terserah] kapan kami memutuskannya."

"Israel memiliki pesan yang sangat jelas kepada musuh-musuh kami. Kami mengatakan kepada mereka, lihat apa yang terjadi di Gaza—Anda akan mendapat perlakuan yang sama jika menyerang kami. Kami akan melenyapkan Anda dari muka Bumi," imbuh ancaman Barkat.

2. Lebanon



Rezim Zionis juga mengancam akan melenyapkan Lebanon dari muka Bumi jika kelompok Hizbullah melibatkan diri dalam perang Israel dan Hamas.

“Lebanon dan Hizbullah akan menanggung akibatnya yang besar, serupa dengan apa yang Hamas harus bayar. Tapi itu tidak cukup,” kata Menteri Ekonomi Israel Nir Barkat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengancam akan menghancurkan Lebanon jika Hizbullah ikut bergabung dalam perang Israel-Hamas di Gaza.

“Jika Hizbullah memutuskan untuk ikut berperang, mereka akan merindukan Perang Lebanon Kedua,” kata Netanyahu, mengacu pada konflik tahun 2006 ketika Israel menginvasi Lebanon selatan dan menggempur Beirut dengan serangan udara sebagai respons atas serangan Hizbullah ke Israel.

Pada perang 2006 yang berlangsung selama sebulan, sekitar 165 warga Israel dan lebih dari 1.000 warga Lebanon tewas.

“Mereka akan membuat kesalahan dalam hidupnya,” lanjut Netanyahu.

“Kami akan menyerangnya dengan kekuatan yang tak terbayangkan dan dampaknya terhadap negara Lebanon akan sangat menghancurkan," imbuh dia.

3. Yaman



Komandan Angkatan Udara Israel Tomer Bar menyatakan bahwa Tel Aviv berencana melancarkan serangan terhadap Yaman.

Ancaman Bar muncul beberapa hari setelah angkatan bersenjata Yaman yang berafiliasi dengan kelompok Houthi mengumumkan telah melakukan serangan sejumlah rudal balistik ke berbagai sasaran Israel, termasuk sasaran sensitif di wilayah Eilat.

“Angkatan Udara sebagai cabang strategis Negara Israel bersiap dan beroperasi di seluruh Timur Tengah dan di setiap arena yang diperlukan,” kata Bar.

“Kami sangat siap dengan rencana operasional untuk wilayah utara,” paparnya.

Juru bicara militer Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, membenarkan bahwa pasukan Houthi menembakkan sejumlah rudal dengan target Israel.

“Meluncurkan sejumlah rudal balistik ke berbagai sasaran di wilayah pendudukan Palestina, termasuk sasaran sensitif di wilayah Umm Al-Rashrash (Eilat), hanya 24 jam setelah operasi militer lainnya dilakukan oleh angkatan bersenjata kami dengan drone yang ditujukan pada sasaran yang sama,” katanya.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More