Israel Lanjutkan Perang Melawan Hamas Bahkan Jika Gencatan Senjata Disepakati
Rabu, 22 November 2023 - 07:03 WIB
TEL AVIV - Israel akan melanjutkan perang melawan Hamas bahkan jika gencatan senjata sementara disepakati untuk membebaskan para sandera.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada para menterinya selama pertemuan pemerintah untuk membahas kesepakatan pembebasan sandera.
“Kami sedang berperang, dan kami akan melanjutkan perang,” kata Netanyahu, seperti dikutip AP, Rabu (22/11/2023).
"Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami," katanya lagi.
Kabinet penuh Israel kini bertemu untuk membahas kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera yang ditawan Hamas, menyusul pertemuan kabinet perang dan kabinet keamanan.
Para menteri kabinet Israel telah bersiap untuk melakukan pemungutan suara untuk kesepakatan pembebasan sandera.
"Menerima kesepakatan adalah keputusan yang sulit tetapi merupakan keputusan yang tepat," ujar Netanyahu.
Sebelumnya, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa kelompoknya hampir mencapai perjanjian gencatan senjata dengan Israel, bahkan ketika serangan mematikan di Gaza terus berlanjut dan roket ditembakkan ke Israel.
"Pejabat Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dan kelompok tersebut telah menyampaikan tanggapannya kepada mediator Qatar," kata Haniyeh dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters oleh ajudannya.
"Pembicaraan tersebut mengenai gencatan senjata sementara untuk mengatur masuknya bantuan ke Jalur Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan," imbuh kata pejabat Hamas Izzat el Reshiq kepada stasiun televisi Al Jazeera.
“Perjanjian yang diharapkan akan mencakup pembebasan sandera perempuan dan anak-anak Israel dengan imbalan pembebasan anak-anak dan perempuan Palestina di penjara-penjara pendudukan,” imbuh dia.
Menurutnya, rincian gencatan senjata akan diumumkan oleh pejabat Qatar.
Perang Israel-Hamas di Gaza dimulai setelah Hamas meluncurkan serangan besar dan spektakuler ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang lainnya.
Militer Zionis kemudian membombardir Gaza nyaris tanpa henti hingga sekarang. Selain itu, mereka juga meluncurkan perang darat ke wilayah kantong Palestina tersebut.
Pemerintah Gaza, yang dikendalikan Hamas, mengatakan korban tewas warga Palestina di Gaza hingga hari ini sudah mencapai 14.128 orang. Itu mencakup 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan.
Selama invasi darat melawan Hamas, sudah lebih dari 60 tentara Israel tewas di Gaza.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada para menterinya selama pertemuan pemerintah untuk membahas kesepakatan pembebasan sandera.
“Kami sedang berperang, dan kami akan melanjutkan perang,” kata Netanyahu, seperti dikutip AP, Rabu (22/11/2023).
"Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami," katanya lagi.
Kabinet penuh Israel kini bertemu untuk membahas kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera yang ditawan Hamas, menyusul pertemuan kabinet perang dan kabinet keamanan.
Para menteri kabinet Israel telah bersiap untuk melakukan pemungutan suara untuk kesepakatan pembebasan sandera.
"Menerima kesepakatan adalah keputusan yang sulit tetapi merupakan keputusan yang tepat," ujar Netanyahu.
Sebelumnya, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa kelompoknya hampir mencapai perjanjian gencatan senjata dengan Israel, bahkan ketika serangan mematikan di Gaza terus berlanjut dan roket ditembakkan ke Israel.
"Pejabat Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dan kelompok tersebut telah menyampaikan tanggapannya kepada mediator Qatar," kata Haniyeh dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters oleh ajudannya.
"Pembicaraan tersebut mengenai gencatan senjata sementara untuk mengatur masuknya bantuan ke Jalur Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan," imbuh kata pejabat Hamas Izzat el Reshiq kepada stasiun televisi Al Jazeera.
“Perjanjian yang diharapkan akan mencakup pembebasan sandera perempuan dan anak-anak Israel dengan imbalan pembebasan anak-anak dan perempuan Palestina di penjara-penjara pendudukan,” imbuh dia.
Menurutnya, rincian gencatan senjata akan diumumkan oleh pejabat Qatar.
Perang Israel-Hamas di Gaza dimulai setelah Hamas meluncurkan serangan besar dan spektakuler ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang lainnya.
Militer Zionis kemudian membombardir Gaza nyaris tanpa henti hingga sekarang. Selain itu, mereka juga meluncurkan perang darat ke wilayah kantong Palestina tersebut.
Pemerintah Gaza, yang dikendalikan Hamas, mengatakan korban tewas warga Palestina di Gaza hingga hari ini sudah mencapai 14.128 orang. Itu mencakup 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan.
Selama invasi darat melawan Hamas, sudah lebih dari 60 tentara Israel tewas di Gaza.
(mas)
tulis komentar anda