3 Alasan Hamas Dituduh Teroris oleh Israel dan Sekutunya
Selasa, 21 November 2023 - 14:54 WIB
JAKARTA - Hamas atau Gerakan Perlawanan Islam merupakan sebuah organisasi politik dan militer di Palestina. Berdiri sekitar 1987, pendiriannya tak bisa dilepaskan dari sosok Sheikh Ahmed Yassin.
Pada riwayatnya, Hamas mendeklarasikan diri sebagai gerakan pembebasan dan perlawanan Islam Palestina. Tujuannya tak lain adalah melawan pendudukan Israel.
Selain politik, Hamas juga menjadikan perlawanan bersenjata sebagai jalan perjuangannya. Beberapa kali, mereka kerap bertempur dengan pasukan-pasukan Israel yang didukung sekutunya di Barat.
Di satu sisi, Hamas menjadi kelompok yang diidolakan karena membantu perjuangan Palestina. Namun, di sisi lain mereka juga dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel dan sekutu-sekutunya termasuk Amerika Serikat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teroris dimaknai sebagai orang yang menggunakan kekerasan dengan tujuan menimbulkan rasa takut. Tujuannya beragam, bisa karena politik hingga faktor ideologis pemimpinnya.
Mengutip laman PBS News Hour, Selasa (21/11/2023), Amerika Serikat pertama kali menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris asing pada 1997. Segera setelahnya negara-negara lain pun mengikuti kebijakan AS tersebut, termasuk Israel.
Tercatat, puluhan negara telah menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Namun, beberapa di antaranya hanya menggunakan label tersebut kepada sayap militernya.
Penyematan Hamas sebagai organisasi teroris dilakukan Israel dan negara Barat akibat gerakannya yang dianggap radikal. Pada banyak kasus teror dan serangan yang terjadi, mereka selalu menuduh Hamas sebagai kelompok yang bertanggung jawab.
Tak hanya serangan roket atau rudal yang dimiliki, namun juga mencakup berbagai aksi bom bunuh diri yang ditujukan ke para sasarannya di Israel.
Pada perjuangannya, Hamas memang lebih identik dengan perlawanan bersenjata. Mereka cukup sering bertempur dengan pasukan Israel, khususnya di Jalur Gaza.
Hamas mungkin bukan militer resmi dari Palestina. Namun, tujuan mereka jelas sebagai pembela utama Palestina.
Berdasarkan tujuannya ini, Hamas acapkali melancarkan aksi serangan ke Israel. Mereka tak segan meluncurkan roket sebagai serangan balasan yang ditujukan ke wilayah Israel.
Tindakan atau aksi Hamas ini menjadi ancaman tersendiri bagi Israel. Melihat potensi ancamannya, mereka pun melabeli Hamas sebagai kelompok teroris karena perlawanan bersenjatanya.
Terbaru, Hamas sempat melancarkan serangan besar-besaran menuju Israel pada Oktober 2023 lalu. Serangan fatal tersebut terbilang cukup mengejutkan karena menimbulkan kerusakan besar serta terbunuhnya banyak korban.
Hamas sejatinya bukan satu-satunya kelompok yang dilabeli sebagai organisasi teroris oleh negara-negara Barat. Pada lingkup Timur Tengah, masih ada sejumlah kelompok militan lain yang mendapat status serupa, misalnya Hizbullah.
Kelompok yang berada di Lebanon tersebut memiliki tujuan yang sama dengan Hamas, yaitu melawan Israel. Keduanya pun sering terlihat mendukung satu sama lain dalam gerakan perlawanannya.
Tak hanya Hizbullah, Hamas memiliki hubungan dengan kelompok militan lain. Hal inilah yang menjadikannya terus dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel maupun sekutunya di Barat.
Demikian ulasan mengenai sejumlah alasan mengapa Hamas dituduh teroris oleh Israel dan sekutunya.
Pada riwayatnya, Hamas mendeklarasikan diri sebagai gerakan pembebasan dan perlawanan Islam Palestina. Tujuannya tak lain adalah melawan pendudukan Israel.
Selain politik, Hamas juga menjadikan perlawanan bersenjata sebagai jalan perjuangannya. Beberapa kali, mereka kerap bertempur dengan pasukan-pasukan Israel yang didukung sekutunya di Barat.
Di satu sisi, Hamas menjadi kelompok yang diidolakan karena membantu perjuangan Palestina. Namun, di sisi lain mereka juga dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel dan sekutu-sekutunya termasuk Amerika Serikat.
Alasan Hamas Dituduh Teroris oleh Israel
1. Dianggap Menebar Teror
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teroris dimaknai sebagai orang yang menggunakan kekerasan dengan tujuan menimbulkan rasa takut. Tujuannya beragam, bisa karena politik hingga faktor ideologis pemimpinnya.
Mengutip laman PBS News Hour, Selasa (21/11/2023), Amerika Serikat pertama kali menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris asing pada 1997. Segera setelahnya negara-negara lain pun mengikuti kebijakan AS tersebut, termasuk Israel.
Tercatat, puluhan negara telah menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Namun, beberapa di antaranya hanya menggunakan label tersebut kepada sayap militernya.
Penyematan Hamas sebagai organisasi teroris dilakukan Israel dan negara Barat akibat gerakannya yang dianggap radikal. Pada banyak kasus teror dan serangan yang terjadi, mereka selalu menuduh Hamas sebagai kelompok yang bertanggung jawab.
Tak hanya serangan roket atau rudal yang dimiliki, namun juga mencakup berbagai aksi bom bunuh diri yang ditujukan ke para sasarannya di Israel.
2. Strategi Perjuangan dengan Perlawanan Bersenjata
Pada perjuangannya, Hamas memang lebih identik dengan perlawanan bersenjata. Mereka cukup sering bertempur dengan pasukan Israel, khususnya di Jalur Gaza.
Hamas mungkin bukan militer resmi dari Palestina. Namun, tujuan mereka jelas sebagai pembela utama Palestina.
Berdasarkan tujuannya ini, Hamas acapkali melancarkan aksi serangan ke Israel. Mereka tak segan meluncurkan roket sebagai serangan balasan yang ditujukan ke wilayah Israel.
Tindakan atau aksi Hamas ini menjadi ancaman tersendiri bagi Israel. Melihat potensi ancamannya, mereka pun melabeli Hamas sebagai kelompok teroris karena perlawanan bersenjatanya.
Terbaru, Hamas sempat melancarkan serangan besar-besaran menuju Israel pada Oktober 2023 lalu. Serangan fatal tersebut terbilang cukup mengejutkan karena menimbulkan kerusakan besar serta terbunuhnya banyak korban.
3. Berhubungan dengan Kelompok Militan Lain
Hamas sejatinya bukan satu-satunya kelompok yang dilabeli sebagai organisasi teroris oleh negara-negara Barat. Pada lingkup Timur Tengah, masih ada sejumlah kelompok militan lain yang mendapat status serupa, misalnya Hizbullah.
Kelompok yang berada di Lebanon tersebut memiliki tujuan yang sama dengan Hamas, yaitu melawan Israel. Keduanya pun sering terlihat mendukung satu sama lain dalam gerakan perlawanannya.
Tak hanya Hizbullah, Hamas memiliki hubungan dengan kelompok militan lain. Hal inilah yang menjadikannya terus dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel maupun sekutunya di Barat.
Demikian ulasan mengenai sejumlah alasan mengapa Hamas dituduh teroris oleh Israel dan sekutunya.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda