Bunuh 11.500 Warga Gaza, Netanyahu Akui Israel Gagal Minimalkan Korban Sipil
Jum'at, 17 November 2023 - 09:14 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu akhirnya mengakui bahwa militernya gagal meminimalkan korban sipil di Gaza, Palestina, dalam perang melawan Hamas.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejak perang pecah 7 Oktober lalu, Israel telah membunuh lebih dari 11.500 warga Palestina di Gaza, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 wanita. Jumlah korban luka mencapai 29.800 orang.
Netanyahu mengatakan militer Israel berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya saat mereka memerangi Hamas di Gaza, termasuk menyebarkan selebaran yang memperingatkan mereka untuk melarikan diri.
Netanyahu ditanya oleh stasiun televisi CBS News apakah pembunuhan ribuan warga Palestina di Gaza yang dilakukan Israel sebagai balasan atas serangan militan Hamas pada 7 Oktober lalu akan memicu kebencian generasi baru.
“Setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi. Dan kita seharusnya tidak melakukan hal tersebut karena kita melakukan semua yang kita bisa untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya, sementara Hamas melakukan segalanya untuk menjaga mereka dari bahaya,” jawab Netanyahu, yang dilansir Jumat (17/11/2023).
“Jadi, kami kirim selebaran, (kami) telepon mereka lewat ponsel, dan kami bilang: ‘pergi’. Dan banyak yang telah pergi,” lanjut Netanyahu.
Israel mengatakan tujuan kampanye militernya adalah untuk menghancurkan Hamas.
“Hal lain yang bisa saya katakan adalah kami akan berusaha menyelesaikan pekerjaan ini dengan korban sipil yang minimal. Itulah yang kami coba lakukan: meminimalkan korban sipil. Namun sayangnya, kami tidak berhasil," aku Netanyahu.
Netanyahu kemudian mengatakan dia ingin menarik persamaan dengan sesuatu yang berhubungan dengan Jerman, namun dia disela oleh pewawancara CBS News, yang menanyakan pertanyaan tentang keamanan Gaza pascaperang.
Warga sipil Palestina menanggung beban terberat akibat kampanye militer Israel selama berminggu-minggu sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Hamas juga menyandera sekitar 240 orang.
Dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal akibat perang. Pada hari Kamis, Angkatan Udara Israel menyebarkan selebaran di beberapa bagian selatan Gaza yang meminta masyarakat untuk mengungsi demi keselamatan mereka sendiri.
Israel juga menggunakan selebaran di Gaza utara untuk memperingatkan warga sipil agar pindah. Ratusan ribu orang telah melakukan hal ini, dalam sebuah pengungsian massal yang dikhawatirkan oleh banyak warga Palestina akan menjadi permanen.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejak perang pecah 7 Oktober lalu, Israel telah membunuh lebih dari 11.500 warga Palestina di Gaza, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 wanita. Jumlah korban luka mencapai 29.800 orang.
Netanyahu mengatakan militer Israel berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya saat mereka memerangi Hamas di Gaza, termasuk menyebarkan selebaran yang memperingatkan mereka untuk melarikan diri.
Baca Juga
Netanyahu ditanya oleh stasiun televisi CBS News apakah pembunuhan ribuan warga Palestina di Gaza yang dilakukan Israel sebagai balasan atas serangan militan Hamas pada 7 Oktober lalu akan memicu kebencian generasi baru.
“Setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi. Dan kita seharusnya tidak melakukan hal tersebut karena kita melakukan semua yang kita bisa untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya, sementara Hamas melakukan segalanya untuk menjaga mereka dari bahaya,” jawab Netanyahu, yang dilansir Jumat (17/11/2023).
“Jadi, kami kirim selebaran, (kami) telepon mereka lewat ponsel, dan kami bilang: ‘pergi’. Dan banyak yang telah pergi,” lanjut Netanyahu.
Israel mengatakan tujuan kampanye militernya adalah untuk menghancurkan Hamas.
“Hal lain yang bisa saya katakan adalah kami akan berusaha menyelesaikan pekerjaan ini dengan korban sipil yang minimal. Itulah yang kami coba lakukan: meminimalkan korban sipil. Namun sayangnya, kami tidak berhasil," aku Netanyahu.
Netanyahu kemudian mengatakan dia ingin menarik persamaan dengan sesuatu yang berhubungan dengan Jerman, namun dia disela oleh pewawancara CBS News, yang menanyakan pertanyaan tentang keamanan Gaza pascaperang.
Warga sipil Palestina menanggung beban terberat akibat kampanye militer Israel selama berminggu-minggu sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Hamas juga menyandera sekitar 240 orang.
Dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal akibat perang. Pada hari Kamis, Angkatan Udara Israel menyebarkan selebaran di beberapa bagian selatan Gaza yang meminta masyarakat untuk mengungsi demi keselamatan mereka sendiri.
Israel juga menggunakan selebaran di Gaza utara untuk memperingatkan warga sipil agar pindah. Ratusan ribu orang telah melakukan hal ini, dalam sebuah pengungsian massal yang dikhawatirkan oleh banyak warga Palestina akan menjadi permanen.
(mas)
tulis komentar anda