Reaksi Dunia Atas Serangan Israel ke Al-Shifa: Rumah Sakit Bukan Medan Perang!

Rabu, 15 November 2023 - 23:47 WIB
Para pemimpin dunia dan organisasi bantuan internasional ramai-ramai mengecam keras serangan Israel terhadap Rumah Sakit al-Shifa. Foto/Reuters
JAKARTA - Para pemimpin dunia dan organisasi bantuan internasional ramai-ramai mengecam keras serangan Israel terhadap Rumah Sakit al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza .

Setelah seminggu serangan di Jalur Gaza yang disebut sebagai “perang terhadap rumah sakit”, pemerintah, badan-badan PBB dan organisasi bantuan lainnya menyatakan kekhawatiran mereka pada Rabu (15/11/2023) ketika militer Israel menggerebek rumah sakit al-Shifa, di mana ribuan pasien, staf dan pengungsi terjebak.

Suara-suara bermunculan menentang keputusan Israel yang secara langsung menargetkan fasilitas yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman berdasarkan aturan perang.

“Rumah sakit bukanlah medan pertempuran,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Martin Griffiths, di X.

“Perlindungan terhadap bayi baru lahir, pasien, staf medis, dan seluruh warga sipil harus mengesampingkan semua kekhawatiran lainnya,” sambungnya seperti dikutip dari Al Jazeera.



Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, setuju bahwa serangan tersebut “sangat memprihatinkan”.

“Kami kembali kehilangan kontak dengan petugas kesehatan di rumah sakit,” kata Tedros di X, sambil menambahkan: “Kami sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka dan pasien mereka.”

Komite Palang Merah Internasional dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan dampaknya terhadap orang-orang yang sakit dan terluka, staf medis, dan warga sipil.

Otoritas Palestina mengecam operasi Israel di dalam rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.



"Serangan itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina, yang menuntut intervensi internasional segera untuk melindungi warga sipil di sana.

Mahmoud Abbas, presiden Otoritas Palestina, mengeluarkan beberapa kata-kata terkuatnya.

“Kita bersama-sama menghadapi perang agresi yang biadab dan perang genosida terbuka terhadap rakyat kita di Jalur Gaza dan Tepi Barat,” katanya dalam pidato di Ramallah yang menandai peringatan 35 tahun Deklarasi Kemerdekaan Palestina.

Kantor media pemerintah Jalur Gaza menyerukan intervensi untuk menghentikan “holocaust”.

Para pemimpin dunia juga menyuarakan kecaman mereka dan kembali menyerukan tindakan untuk melindungi warga sipil.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More