Sangkal Ingin Duduki Kembali, Netanyahu: Gaza Butuh Kekuatan Kredibel

Jum'at, 10 November 2023 - 09:33 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/Jerusalem Post
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyangkal jika negaranya ingin kembali duduki Jalur Gaza setelah perang melawan Hamas . Namun ia menyebut dibutuhkan kekuatan kredibel jika diperlukan untuk memasuki wilayah kantong Palestina buat mencegah munculnya ancaman teroris. Israel menyebut Hamas sebagai kelompok teroris.

Komentar Netanyahu minggu ini yang menyatakan bahwa Israel akan bertanggung jawab atas keamanan Gaza tanpa batas waktu mendapat penolakan dari Amerika Serikat (AS), sekutu utama Israel.

Washington mengatakan pihaknya akan menentang pendudukan Israel pascaperang di Gaza, di mana Israel telah melancarkan kampanye pengeboman untuk menghancurkan penguasa daerah kantong tersebut, Hamas, setelah menyerang Israel selatan pada 7 Oktober dalam serangan yang menurut Israel menewaskan 1.400 orang.





“Kami tidak berusaha untuk menaklukkan Gaza, kami tidak berusaha untuk menduduki Gaza, dan kami tidak berusaha untuk memerintah Gaza,” kata Netanyahu kepada Fox News seperti dikutip dari Jerusalem Post, Jumat (10/11/2023).

Netanyahu mengatakan pemerintahan sipil perlu dibentuk di Gaza namun Israel akan memastikan serangan seperti 7 Oktober tidak terjadi lagi.

“Jadi, kita harus memiliki kekuatan yang kredibel, jika perlu, akan memasuki Gaza dan membunuh para pembunuhnya. Karena itulah yang akan mencegah munculnya kembali entitas mirip Hamas,” kata Netanyahu.

Netanyahu mengatakan bahwa setelah perang, “yang harus kita lihat adalah Gaza didemiliterisasi, dideradikalisasi, dan dibangun kembali.”



Pemboman Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 10.800 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan di sana. Bencana kemanusiaan telah terjadi ketika persediaan kebutuhan dasar habis dan orang-orang yang terluka membebani sistem medis yang rapuh.

Para pejabat AS mengatakan Otoritas Palestina, yang mempunyai pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel, harus kembali memerintah Gaza setelah perang. Hamas merebut kendali Gaza dari pasukan Otoritas Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas pada tahun 2007.

Para pejabat tinggi Palestina, termasuk Abbas, mengatakan kembalinya Otoritas Palestina ke Gaza harus disertai dengan solusi politik yang mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah yang direbutnya dalam perang Timur Tengah tahun 1967.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan kepada PBS minggu ini bahwa Otoritas Palestina tidak akan kembali ke Gaza "dengan membawa tank Israel."

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More