Stok Menipis, Rusia Ingin Beli Kembali Senjata yang Dijual ke Berbagai Negara
Jum'at, 10 November 2023 - 04:42 WIB
MOSKOW - Rusia sedang berusaha mendapatkan kembali sebagian peralatan dan senjata militer yang diekspornya ke berbagai negara seperti Pakistan, Mesir, Belarusia, dan Brasil.
Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), itu merupakan upaya Moskow untuk mengisi kembali persediaan senjata dalam jumlah besar yang telah menipis dalam perang melawan Ukraina.
Laporan WSJ, yang mengutip tiga sumber yang mengetahui upaya Moskow tersebut, mengatakan bahwa pejabat Rusia yang mengunjungi Kairo bulan April lalu meminta Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi untuk mengembalikan lebih dari seratus mesin helikopter Rusia yang dibutuhkan Moskow untuk perang melawan Ukraina.
Menurut ketiga sumber, Sisi setuju dan pengiriman sekitar 150 mesin kemungkinan akan dimulai bulan depan.
“Pembicaraan itu adalah bagian dari dorongan Rusia yang lebih besar untuk mencari bantuan dari pelanggan lamanya, yang selama beberapa dekade membeli pesawat, rudal, dan sistem pertahanan udara Rusia, menjadikan Moskow sebagai eksportir senjata terbesar kedua di dunia,” tulis WSJ dalam laporannya.
Rusia telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat dari Pakistan, Belarus dan Brasil untuk mencoba memperoleh mesin untuk helikopter tempur guna mengisi kembali persediaan yang hilang dalam pertempuran melawan Ukraina. Demikian diungkap seorang mantan perwira intelijen Rusia.
“Rusia menghabiskan waktu puluhan tahun membangun perdagangan senjatanya. Sekarang mereka kembali secara rahasia kepada pelanggannya untuk mencoba membeli kembali apa yang mereka jual,” ujar salah satu sumber kepada WSJ, yang dilansir Jumat (10/11/2023).
Sumber lain melaporkan bahwa Rusia telah mengorbankan sebagian bisnis ekspor senjatanya untuk upaya perang ketika mereka mengalihkan senjata yang ditujukan untuk India dan Armenia ke medan perang di Ukraina.
Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), itu merupakan upaya Moskow untuk mengisi kembali persediaan senjata dalam jumlah besar yang telah menipis dalam perang melawan Ukraina.
Laporan WSJ, yang mengutip tiga sumber yang mengetahui upaya Moskow tersebut, mengatakan bahwa pejabat Rusia yang mengunjungi Kairo bulan April lalu meminta Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi untuk mengembalikan lebih dari seratus mesin helikopter Rusia yang dibutuhkan Moskow untuk perang melawan Ukraina.
Menurut ketiga sumber, Sisi setuju dan pengiriman sekitar 150 mesin kemungkinan akan dimulai bulan depan.
“Pembicaraan itu adalah bagian dari dorongan Rusia yang lebih besar untuk mencari bantuan dari pelanggan lamanya, yang selama beberapa dekade membeli pesawat, rudal, dan sistem pertahanan udara Rusia, menjadikan Moskow sebagai eksportir senjata terbesar kedua di dunia,” tulis WSJ dalam laporannya.
Rusia telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat dari Pakistan, Belarus dan Brasil untuk mencoba memperoleh mesin untuk helikopter tempur guna mengisi kembali persediaan yang hilang dalam pertempuran melawan Ukraina. Demikian diungkap seorang mantan perwira intelijen Rusia.
“Rusia menghabiskan waktu puluhan tahun membangun perdagangan senjatanya. Sekarang mereka kembali secara rahasia kepada pelanggannya untuk mencoba membeli kembali apa yang mereka jual,” ujar salah satu sumber kepada WSJ, yang dilansir Jumat (10/11/2023).
Sumber lain melaporkan bahwa Rusia telah mengorbankan sebagian bisnis ekspor senjatanya untuk upaya perang ketika mereka mengalihkan senjata yang ditujukan untuk India dan Armenia ke medan perang di Ukraina.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda