Sekjen PBB: Ribuan Anak Gaza Terbunuh, Jelas Ada yang Salah dengan Operasi Militer Israel

Kamis, 09 November 2023 - 02:34 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres sebut ribuan anak di Jalur Gaza, Palestina, terbunuh dalam beberapa hari, menunjukkan ada yang salah dalam operasi militer Israel. Foto/REUTERS
GAZA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengatakan ribuan anak di Jalur Gaza, Palestina, terbunuh dalam beberapa hari. Menurutnya, itu menunjukkan ada yang tidak beres dalam operasi militer Israel melawan Hamas.

“Ada sesuatu yang jelas-jelas salah dalam cara operasi militer yang dilakukan,” kata Guterres dalam wawancara dengan Reuters Next di New York, Rabu, yang dilansir Kamis (9/11/2023).

“Setiap tahun, jumlah pembunuhan anak-anak tertinggi yang dilakukan oleh salah satu aktor dalam semua konflik yang kita saksikan mencapai angka maksimum ratusan,” lanjut Guterres.



“[Namun] dalam beberapa hari saja di Gaza, ribuan anak terbunuh,” imbuh dia.



Guterres menekankan perlunya gencatan senjata kemanusiaan serta memungkinkan pembebasan sandera. ”Serta memungkinkan masuknya bantuan secara besar-besaran ke Gaza,” paparnya.

Menekankan perlunya membedakan antara Hamas dan Palestina, Guterres mengatakan: “Jika kita tidak membuat perbedaan tersebut, saya pikir kemanusiaan itu sendirilah yang kehilangan maknanya.”

Menyebutkan situasi di Gaza sebagai situasi yang “mengerikan” dan “bencana,” Sekjen PBB mencatat bahwa masuknya bahan bakar ke Gaza belum diizinkan, dan air “sangat terbatas” sementara obat-obatan di rumah sakit kekurangan.

“Sangat penting untuk menghormati hukum perang,” katanya. “Dan salah satu hal yang kami sampaikan kepada Israel dengan jelas adalah sangat penting untuk menghormati hukum perang sepenuhnya.”

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Lebih dari 10.500 warga Palestina, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita, telah terbunuh.

Jumlah korban tewas di Israel mendekati 1.600, menurut angka resmi.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More