Politisi Israel Senang dengan Ledakan Beirut, Sebut Hadiah Tuhan
Kamis, 06 Agustus 2020 - 10:34 WIB
BEIRUT - Politisi yang juga mantan anggota Knesset (Parlemen) Israel, Moshe Feiglin, senang dan memuji ledakan mengerikan di Beirut , Lebanon. Dia menyebut tragedi yang menewaskan 135 orang dan melukai ribuan orang lainnya ini adalah hadiah dari Tuhan untuk festival Yahudi; Tu B’Av.
Feiglin mem-posting tulisan di Facebook yang menyatakan dia bersyukur kepada Tuhan bahwa ledakan mematikan itu terjadi di Beirut. Dia mengklaim tragedi itu tepat pada waktu dengan Tu B'Av, sebuah festival cinta Yahudi yang biasanya dirayakan dengan tarian, berbagai bunga dan bernyayi.
“Hari ini adalah Tu B’Av, hari yang penuh kegembiraan, dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan, semua jenius dan pahlawan yang sejati. Telah mengatur untuk kami perayaan yang luar biasa ini untuk menghormati hari cinta," tulis dia. (Baca: Misteri Tragedi Beirut, Amonium Nitrat dan Peringatan Mossad Setahun Lalu )
Dia kemudian berspekulasi bahwa ledakan itu bukanlah kecelakaan, mengklaim dia memiliki pengalaman dalam bahan peledak.
"Anda tidak benar-benar percaya bahwa ini adalah gudang bahan bakar yang berantakan, ya? Apakah Anda mengerti bahwa neraka ini seharusnya menimpa kita sebagai hujan rudal? Saya punya pengalaman dengan bahan peledak. Ledakan terbesar yang saya ikuti adalah 2,5 ton TNT," katanya, seperti dikutip dari Ynet News, Kamis (6/8/2020).
"Apa yang kita lihat kemarin di Pelabuhan Beirut jauh lebih besar. Efek destruktif (tanpa radiasi) seperti bom nuklir," ujarnya.
Dalam sebuah wawancara dengan radio lokal, mantan anggota Knesset dari Partai Likud ini mengatakan dia berharap Israel mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut, dan bahwa dia diizinkan untuk bersukacita bahwa itu adalah Beirut dan bukan Tel Aviv. (Baca juga: Viral, Pengantin Beirut Ini Syuting lalu Ledakan Mengguncang )
"Jika itu kami (yang melakukan), dan saya berharap itu kami, maka kami harus bangga akan hal itu, dan dengan itu kami akan menciptakan keseimbangan teror. Dengan menghindari mengatakan ini adalah kita, kita menempatkan diri kita di sisi gelap moralitas," imbuh dia.
"Kita semua diizinkan untuk bersukacita karena itu meledak di pelabuhan Beirut dan bukan di Tel Aviv," paparnya.
Ledakan kembar di Beirut terjadi di sebuah gudang di pelabuhan. Ledakan-ledakan ini awalnya dikaitkan dengan pengiriman kembang api, tetapi kemudian terungkap ada 2.750 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif yang tersimpan di gudang yang menyala, yang menyebabkan ledakan besar.
Ledakan besar itu terdengar hingga ke Siprus. Penyebab pasti tragedi ini masih dalam penyelidikan.
Feiglin mem-posting tulisan di Facebook yang menyatakan dia bersyukur kepada Tuhan bahwa ledakan mematikan itu terjadi di Beirut. Dia mengklaim tragedi itu tepat pada waktu dengan Tu B'Av, sebuah festival cinta Yahudi yang biasanya dirayakan dengan tarian, berbagai bunga dan bernyayi.
“Hari ini adalah Tu B’Av, hari yang penuh kegembiraan, dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan, semua jenius dan pahlawan yang sejati. Telah mengatur untuk kami perayaan yang luar biasa ini untuk menghormati hari cinta," tulis dia. (Baca: Misteri Tragedi Beirut, Amonium Nitrat dan Peringatan Mossad Setahun Lalu )
Dia kemudian berspekulasi bahwa ledakan itu bukanlah kecelakaan, mengklaim dia memiliki pengalaman dalam bahan peledak.
"Anda tidak benar-benar percaya bahwa ini adalah gudang bahan bakar yang berantakan, ya? Apakah Anda mengerti bahwa neraka ini seharusnya menimpa kita sebagai hujan rudal? Saya punya pengalaman dengan bahan peledak. Ledakan terbesar yang saya ikuti adalah 2,5 ton TNT," katanya, seperti dikutip dari Ynet News, Kamis (6/8/2020).
"Apa yang kita lihat kemarin di Pelabuhan Beirut jauh lebih besar. Efek destruktif (tanpa radiasi) seperti bom nuklir," ujarnya.
Dalam sebuah wawancara dengan radio lokal, mantan anggota Knesset dari Partai Likud ini mengatakan dia berharap Israel mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut, dan bahwa dia diizinkan untuk bersukacita bahwa itu adalah Beirut dan bukan Tel Aviv. (Baca juga: Viral, Pengantin Beirut Ini Syuting lalu Ledakan Mengguncang )
"Jika itu kami (yang melakukan), dan saya berharap itu kami, maka kami harus bangga akan hal itu, dan dengan itu kami akan menciptakan keseimbangan teror. Dengan menghindari mengatakan ini adalah kita, kita menempatkan diri kita di sisi gelap moralitas," imbuh dia.
"Kita semua diizinkan untuk bersukacita karena itu meledak di pelabuhan Beirut dan bukan di Tel Aviv," paparnya.
Ledakan kembar di Beirut terjadi di sebuah gudang di pelabuhan. Ledakan-ledakan ini awalnya dikaitkan dengan pengiriman kembang api, tetapi kemudian terungkap ada 2.750 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif yang tersimpan di gudang yang menyala, yang menyebabkan ledakan besar.
Ledakan besar itu terdengar hingga ke Siprus. Penyebab pasti tragedi ini masih dalam penyelidikan.
(min)
tulis komentar anda