PM Irlandia: Aksi Israel di Gaza Sudah Dekati Level Balas Dendam
Sabtu, 04 November 2023 - 01:18 WIB
DUBLIN - Perdana Menteri (PM) Irlandia Leo Varadkar pada hari Jumat (3/11/2023) menggambarkan aksi Israel di Gaza bukan hanya pembelaan diri tapi sudah mendekati level balas dendam.
Pernyataan Varadkar merupakan kritik paling keras terhadap Israel yang dilontarkan oleh seorang pemimpin negara anggota Uni Eropa.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 9.061 orang telah tewas sejak Israel melancarkan serangannya terhadap daerah kantong Palestina berpenduduk 2,3 juta orang itu sebagai pembalasan atas serangan mematikan yang dilakukan kelompok militan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober lalu.
“Saya sangat percaya bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri, mempunyai hak untuk menyerang Hamas, bahwa mereka tidak dapat melakukan hal ini lagi,” kata Varadkar kepada wartawan saat berkunjung ke Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari Reuters.
“Apa yang saya lihat saat ini bukan hanya pembelaan diri. Kelihatannya seperti sesuatu yang lebih mendekati balas dendam,” kata Varadkar.
“Kita seharusnya tidak berada di sana. Dan menurut saya, Israel tidak akan menjamin kebebasan dan keamanan di masa depan dengan cara seperti itu,” katanya.
Ketika ditanya oleh seorang jurnalis apakah tindakan Israel merupakan kejahatan perang, Varadkar berkata, “Saya tidak berhak menentukannya.”
Israel bersikeras bahwa mereka bertindak sesuai hukum internasional dan serangannya dimaksudkan untuk menghancurkan Hamas, yang beroperasi di kalangan penduduk sipil.
Perang Gaza telah menyoroti perpecahan kebijakan luar negeri di dalam Uni Eropa.
Negara-negara seperti Prancis, Belanda, Spanyol, Portugal, Belgia dan Irlandia telah mendukung seruan PBB untuk menghentikan konflik karena alasan kemanusiaan.
Namun negara-negara lain seperti Jerman, Republik Ceko, dan Austria menentang hal tersebut, dengan alasan bahwa tindakan tersebut dapat mengekang kemampuan Israel untuk mempertahankan diri dan membiarkan Hamas mengumpulkan kekuatannya kembali.
Irlandia secara tradisional menjadi salah satu kritikus paling keras di Eropa Barat terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina.
Pernyataan Varadkar merupakan kritik paling keras terhadap Israel yang dilontarkan oleh seorang pemimpin negara anggota Uni Eropa.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 9.061 orang telah tewas sejak Israel melancarkan serangannya terhadap daerah kantong Palestina berpenduduk 2,3 juta orang itu sebagai pembalasan atas serangan mematikan yang dilakukan kelompok militan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober lalu.
“Saya sangat percaya bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri, mempunyai hak untuk menyerang Hamas, bahwa mereka tidak dapat melakukan hal ini lagi,” kata Varadkar kepada wartawan saat berkunjung ke Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari Reuters.
“Apa yang saya lihat saat ini bukan hanya pembelaan diri. Kelihatannya seperti sesuatu yang lebih mendekati balas dendam,” kata Varadkar.
“Kita seharusnya tidak berada di sana. Dan menurut saya, Israel tidak akan menjamin kebebasan dan keamanan di masa depan dengan cara seperti itu,” katanya.
Ketika ditanya oleh seorang jurnalis apakah tindakan Israel merupakan kejahatan perang, Varadkar berkata, “Saya tidak berhak menentukannya.”
Israel bersikeras bahwa mereka bertindak sesuai hukum internasional dan serangannya dimaksudkan untuk menghancurkan Hamas, yang beroperasi di kalangan penduduk sipil.
Perang Gaza telah menyoroti perpecahan kebijakan luar negeri di dalam Uni Eropa.
Negara-negara seperti Prancis, Belanda, Spanyol, Portugal, Belgia dan Irlandia telah mendukung seruan PBB untuk menghentikan konflik karena alasan kemanusiaan.
Namun negara-negara lain seperti Jerman, Republik Ceko, dan Austria menentang hal tersebut, dengan alasan bahwa tindakan tersebut dapat mengekang kemampuan Israel untuk mempertahankan diri dan membiarkan Hamas mengumpulkan kekuatannya kembali.
Irlandia secara tradisional menjadi salah satu kritikus paling keras di Eropa Barat terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina.
(mas)
tulis komentar anda