'Saya Bela Kemanusiaan, Mengutuk Sekerasnya Serangan Israel terhadap RS dan Tempat Ibadah Gaza'
Jum'at, 27 Oktober 2023 - 08:55 WIB
NEW YORK - Pemerintah Indonesia mendesak Sidang Majelis Umum (SMU) PBB membentuk komisi independen untuk menyelidiki serangan Israel di Gaza, Palestina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengutuk sekerasnya serangan Israel terhadap rumah sakit (RS) dan tempat ibadah di wilayah kantong Palestina tersebut.
Retno menyampaikan desakan Indonesia dalam pertemuan darurat SMU PBB di New York, Kamis (26/10/2023), yang membahas aksi ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Berbicara tidak hanya atas nama seorang Menteri Luar Negeri, tapi juga atas nama seorang perempuan, seorang ibu dan seorang nenek, Retno meminta agar kekerasan di Gaza dapat segera dihentikan, warga sipil dapat dilindungi, dan bantuan kemanusiaan dapat segera diberikan.
Diplomat top Indonesia ini juga meminta negara anggota PBB untuk menggunakan hati demi membela keadilan dan kemanusiaan.
“Sudah tak terhitung berapa kali kita berdiri di aula ini untuk mengurangi penderitaan saudara-saudari kita di Palestina. Tak terhitung berapa kali kita mengadakan pertemuan darurat SMU PBB mengenai nasib rakyat Palestina. Namun tak terhitung pula berapa kali harapan kita pupus karena kepentingan politik sempit,” kata Menlu Retno, yang transkrip pidatonya dibagikan Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jumat (27/10/2023).
Menlu Retno mengatakan, dunia seolah menolak melihat kenyataan terjadinya petaka di Gaza. Padahal sampai hari ini serangan dan pembantaian di Gaza masih terus berlanjut.
Menurutnya, di tengah bencana ini, sangat disayangkan DK PBB gagal mengambil langkah yang diperlukan. Untuk itu, SMU PBB harus dapat menjalankan peran yang gagal dijalankan oleh DK PBB. SMU PBB harus membuktikan bahwa anggota PBB menjunjung tinggi martabat dan nyawa manusia.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengutuk sekerasnya serangan Israel terhadap rumah sakit (RS) dan tempat ibadah di wilayah kantong Palestina tersebut.
Retno menyampaikan desakan Indonesia dalam pertemuan darurat SMU PBB di New York, Kamis (26/10/2023), yang membahas aksi ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Berbicara tidak hanya atas nama seorang Menteri Luar Negeri, tapi juga atas nama seorang perempuan, seorang ibu dan seorang nenek, Retno meminta agar kekerasan di Gaza dapat segera dihentikan, warga sipil dapat dilindungi, dan bantuan kemanusiaan dapat segera diberikan.
Diplomat top Indonesia ini juga meminta negara anggota PBB untuk menggunakan hati demi membela keadilan dan kemanusiaan.
“Sudah tak terhitung berapa kali kita berdiri di aula ini untuk mengurangi penderitaan saudara-saudari kita di Palestina. Tak terhitung berapa kali kita mengadakan pertemuan darurat SMU PBB mengenai nasib rakyat Palestina. Namun tak terhitung pula berapa kali harapan kita pupus karena kepentingan politik sempit,” kata Menlu Retno, yang transkrip pidatonya dibagikan Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jumat (27/10/2023).
Menlu Retno mengatakan, dunia seolah menolak melihat kenyataan terjadinya petaka di Gaza. Padahal sampai hari ini serangan dan pembantaian di Gaza masih terus berlanjut.
Menurutnya, di tengah bencana ini, sangat disayangkan DK PBB gagal mengambil langkah yang diperlukan. Untuk itu, SMU PBB harus dapat menjalankan peran yang gagal dijalankan oleh DK PBB. SMU PBB harus membuktikan bahwa anggota PBB menjunjung tinggi martabat dan nyawa manusia.
tulis komentar anda