Diragukan Biden, Palestina Rilis 7.028 Nama Korban Tewas Serangan Israel di Gaza
Jum'at, 27 Oktober 2023 - 03:43 WIB
Laporan tersebut juga tidak menyertakan mereka yang terkubur tanpa dibawa ke rumah sakit, mereka yang tidak dapat diselesaikan prosedur registrasinya oleh rumah sakit, dan orang-orang yang hilang di bawah reruntuhan, yang berjumlah sekitar 1.600 orang, dan banyak dari mereka dikhawatirkan meninggal.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi daripada yang disebutkan dalam laporan itu.
“Kami menegaskan bahwa pintu Kementerian Kesehatan terbuka bagi semua institusi untuk memiliki akses,” tegas Qudra dalam sebuah pernyataan.
“Biarlah dunia tahu bahwa di balik setiap angka ada kisah seseorang yang diketahui nama dan identitasnya. Masyarakat kita bukanlah siapa-siapa yang bisa diabaikan,” imbuhnya.
Meskipun Biden mempertanyakan keakuratan jumlah korban tewas, HuffPost mengungkapkan bahwa Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini mengutip Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza dalam hampir 20 “laporan situasi”.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan pernyataan Biden mengejutkan dan tidak manusiawi serta mendesaknya untuk meminta maaf.
“Video yang tak terhitung jumlahnya yang keluar dari Gaza setiap hari menunjukkan tubuh perempuan dan anak-anak Palestina yang hancur – dan seluruh blok kota rata dengan tanah,” kata Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad.
“Presiden Biden harus menonton beberapa video ini dan bertanya pada dirinya sendiri apakah anak-anak yang diseret keluar dari reruntuhan rumah keluarga mereka adalah rekayasa atau merupakan akibat perang yang dapat diterima," ia melanjutkan.
Banyak ahli menganggap angka-angka yang diberikan oleh Kementerian Palestina dapat diandalkan, mengingat akses, sumber, dan keakuratan pernyataan-pernyataan sebelumnya.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi daripada yang disebutkan dalam laporan itu.
“Kami menegaskan bahwa pintu Kementerian Kesehatan terbuka bagi semua institusi untuk memiliki akses,” tegas Qudra dalam sebuah pernyataan.
“Biarlah dunia tahu bahwa di balik setiap angka ada kisah seseorang yang diketahui nama dan identitasnya. Masyarakat kita bukanlah siapa-siapa yang bisa diabaikan,” imbuhnya.
Meskipun Biden mempertanyakan keakuratan jumlah korban tewas, HuffPost mengungkapkan bahwa Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini mengutip Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza dalam hampir 20 “laporan situasi”.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan pernyataan Biden mengejutkan dan tidak manusiawi serta mendesaknya untuk meminta maaf.
“Video yang tak terhitung jumlahnya yang keluar dari Gaza setiap hari menunjukkan tubuh perempuan dan anak-anak Palestina yang hancur – dan seluruh blok kota rata dengan tanah,” kata Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad.
“Presiden Biden harus menonton beberapa video ini dan bertanya pada dirinya sendiri apakah anak-anak yang diseret keluar dari reruntuhan rumah keluarga mereka adalah rekayasa atau merupakan akibat perang yang dapat diterima," ia melanjutkan.
Banyak ahli menganggap angka-angka yang diberikan oleh Kementerian Palestina dapat diandalkan, mengingat akses, sumber, dan keakuratan pernyataan-pernyataan sebelumnya.
Baca Juga
tulis komentar anda