Tak Punya Rasa Kemanusiaan, Militer Israel Ingatkan Badan PBB di Gaza Minta Bahan Bakar ke Hamas
Rabu, 25 Oktober 2023 - 17:44 WIB
GAZA - Militer Israel menyarankan agar berbagai Badan PBB di Gaza agar meminta pasokan bahan bakar kepada Hamas. Ancaman itu setelah badan PBB yang memberikan bantuan kepada warga sipil Palestina di Jalur Gaza memperingatkan bahwa mereka harus menghentan operasi pada Rabu malam jika tidak ada bahan bakar.
Badan tersebut, yang dikenal sebagai UNRWA, mengunggah peringatannya di media sosial pada hari Selasa. Pasukan Pertahanan Israel mem-posting ulang dan mengatakan bahwa militan Hamas memiliki lebih dari 500.000 liter bahan bakar dalam tangki di dalam Gaza yang terkepung.
“Tanyakan pada Hamas apakah Anda bisa mendapatkannya,” tulis IDF.
Rafah merupakan perlintasan utama masuk dan keluar Gaza yang tidak berbatasan dengan Israel. Daerah tersebut menjadi fokus upaya penyaluran bantuan sejak Israel memberlakukan "pengepungan total" terhadap wilayah kantong tersebut sebagai pembalasan atas serangan militan Hamas pada 7 Oktober.
Amerika Serikat memimpin negosiasi dengan Israel, Mesir dan PBB untuk mencoba menciptakan mekanisme pengiriman bantuan yang berkelanjutan ke Gaza. Mereka berselisih mengenai prosedur pemeriksaan bantuan dan pemboman di sisi perbatasan Gaza.
Meskipun ada beberapa pengiriman makanan, air dan obat-obatan yang terbatas sejak Sabtu, tidak ada bahan bakar yang diizinkan masuk. Israel khawatir tentang kemungkinan pengalihan pengiriman bahan bakar oleh Hamas dan juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby pada hari Selasa menggambarkan kekhawatiran Israel sebagai hal yang wajar.
“Kami masih percaya, secara umum, bahwa bahan bakar harus bisa sampai ke masyarakat Gaza,” katanya kepada wartawan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan pengiriman bantuan setiap hari sejak Sabtu sebagai “setetes bantuan di lautan yang membutuhkan,” Sementara Presiden AS Joe Biden menyebut upaya kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan melalui Rafah sebagai “tidak cukup cepat.”
Badan tersebut, yang dikenal sebagai UNRWA, mengunggah peringatannya di media sosial pada hari Selasa. Pasukan Pertahanan Israel mem-posting ulang dan mengatakan bahwa militan Hamas memiliki lebih dari 500.000 liter bahan bakar dalam tangki di dalam Gaza yang terkepung.
“Tanyakan pada Hamas apakah Anda bisa mendapatkannya,” tulis IDF.
Baca Juga
Rafah merupakan perlintasan utama masuk dan keluar Gaza yang tidak berbatasan dengan Israel. Daerah tersebut menjadi fokus upaya penyaluran bantuan sejak Israel memberlakukan "pengepungan total" terhadap wilayah kantong tersebut sebagai pembalasan atas serangan militan Hamas pada 7 Oktober.
Amerika Serikat memimpin negosiasi dengan Israel, Mesir dan PBB untuk mencoba menciptakan mekanisme pengiriman bantuan yang berkelanjutan ke Gaza. Mereka berselisih mengenai prosedur pemeriksaan bantuan dan pemboman di sisi perbatasan Gaza.
Meskipun ada beberapa pengiriman makanan, air dan obat-obatan yang terbatas sejak Sabtu, tidak ada bahan bakar yang diizinkan masuk. Israel khawatir tentang kemungkinan pengalihan pengiriman bahan bakar oleh Hamas dan juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby pada hari Selasa menggambarkan kekhawatiran Israel sebagai hal yang wajar.
“Kami masih percaya, secara umum, bahwa bahan bakar harus bisa sampai ke masyarakat Gaza,” katanya kepada wartawan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan pengiriman bantuan setiap hari sejak Sabtu sebagai “setetes bantuan di lautan yang membutuhkan,” Sementara Presiden AS Joe Biden menyebut upaya kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan melalui Rafah sebagai “tidak cukup cepat.”
tulis komentar anda