Pemimpin Hizbullah, Hamas dan Jihad Islam Bertemu Bersama, Akan Ada Perang Besar?
Rabu, 25 Oktober 2023 - 14:47 WIB
GAZA - Pemimpin Hizbullah telah bertemu dengan para pemimpin kelompok Palestina Hamas dan Jihad Islam. Demikian dilaporkan stasiun televisi al-Manar. Mereka mendiskusikan langkah selanjutnya dalam menghadapi perang di Gaza.
Pertemuan ketiga pemimpin kelompok pejuang Islam itu menjadi kabar baik terkait persatuan ketiga kelompok tersebut dalam menghadapi perlawanan Israel. Banyak pihak menduga pertemuan itu sebagai ajang untuk menyatukan langkah untuk melawan Israel. Perang besar di Gaza pun diprediksi akan terjadi.
Stasiun televisi Al Manar milik Hizbullah melaporkan, Hassan Nasrallah bertemu dengan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dan kepala Jihad Islam Ziad al-Nakhala, untuk menilai apa yang harus dilakukan aliansi mereka untuk “mencapai kemenangan nyata bagi perlawanan” di Gaza.
Kemenangan nyata menunjukkan ketiga faksi perjuangan tersebut tidak akan berhenti dalam memulai perang Gaza. Itu menunjukkan kemenangan tersebut belum terwujud.
“Pertemuan itu… menilai posisi yang diambil secara internasional dan apa yang harus dilakukan oleh Poros Perlawanan”, kata berita utama di al-Manar, mengacu pada aliansi Iran, Suriah, kelompok bersenjata Palestina, Hizbullah Lebanon dan faksi lainnya.
Hal menarik adalah perlunya posisi internasional yang solid dalam perang Gaza. Hal itu akan dilakukan ketiga faksi tersebut.
Sementara itu, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober “tidak terjadi dalam ruang hampa” dalam pidatonya di Dewan Keamanan mengenai Timur Tengah pada hari Selasa.
“Penting juga untuk menyadari bahwa serangan Hamas tidak terjadi dalam ruang hampa. Rakyat Palestina telah menjadi sasaran pendudukan yang menyesakkan selama 56 tahun,” kata Guterres. Dia menambahkan bahwa rakyat Palestina “telah melihat tanah mereka terus-menerus dirusak oleh pemukiman dan diganggu oleh kekerasan.”
Pertemuan ketiga pemimpin kelompok pejuang Islam itu menjadi kabar baik terkait persatuan ketiga kelompok tersebut dalam menghadapi perlawanan Israel. Banyak pihak menduga pertemuan itu sebagai ajang untuk menyatukan langkah untuk melawan Israel. Perang besar di Gaza pun diprediksi akan terjadi.
Stasiun televisi Al Manar milik Hizbullah melaporkan, Hassan Nasrallah bertemu dengan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dan kepala Jihad Islam Ziad al-Nakhala, untuk menilai apa yang harus dilakukan aliansi mereka untuk “mencapai kemenangan nyata bagi perlawanan” di Gaza.
Baca Juga
Kemenangan nyata menunjukkan ketiga faksi perjuangan tersebut tidak akan berhenti dalam memulai perang Gaza. Itu menunjukkan kemenangan tersebut belum terwujud.
“Pertemuan itu… menilai posisi yang diambil secara internasional dan apa yang harus dilakukan oleh Poros Perlawanan”, kata berita utama di al-Manar, mengacu pada aliansi Iran, Suriah, kelompok bersenjata Palestina, Hizbullah Lebanon dan faksi lainnya.
Hal menarik adalah perlunya posisi internasional yang solid dalam perang Gaza. Hal itu akan dilakukan ketiga faksi tersebut.
Sementara itu, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober “tidak terjadi dalam ruang hampa” dalam pidatonya di Dewan Keamanan mengenai Timur Tengah pada hari Selasa.
“Penting juga untuk menyadari bahwa serangan Hamas tidak terjadi dalam ruang hampa. Rakyat Palestina telah menjadi sasaran pendudukan yang menyesakkan selama 56 tahun,” kata Guterres. Dia menambahkan bahwa rakyat Palestina “telah melihat tanah mereka terus-menerus dirusak oleh pemukiman dan diganggu oleh kekerasan.”
tulis komentar anda