Israel Bersumpah Terus Berperang sampai Menang setelah Hamas Bebaskan 2 Sandera AS
Sabtu, 21 Oktober 2023 - 16:51 WIB
Pada Jumat malam, wartawan meneriakkan pertanyaan kepada Presiden AS Joe Biden saat dia menaiki tangga untuk naik ke Air Force One karena bisingnya suara mesin pesawat. Salah satu pertanyaannya adalah apakah Israel harus menunda invasi ke Gaza sampai lebih banyak sandera bisa keluar.
“Ya,” jawab Biden.
Gedung Putih kemudian mengatakan bahwa Biden tidak sepenuhnya mendengarkan pertanyaan tersebut.
“Presiden berada jauh. Dia tidak mendengar pertanyaan lengkapnya,” kata Direktur Komunikasi Gedung Putih Ben LaBolt.
“Pertanyaannya terdengar seperti ‘Apakah Anda ingin melihat lebih banyak sandera dibebaskan?’ Dia tidak mengomentari hal lain,” imbuh LaBolt.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, berbicara di depan komite Parlemen, mengatakan bahwa pencapaian tujuan Israel tidak akan mudah dan cepat.
“Kami akan menggulingkan organisasi Hamas. Kami akan menghancurkan infrastruktur militer dan pemerintahannya. Ini adalah fase yang tidak mudah. Itu ada harganya,” kata Gallant.
Dia menambahkan bahwa fase berikutnya akan lebih berlarut-larut, namun bertujuan untuk mencapai “situasi keamanan yang benar-benar berbeda” tanpa adanya ancaman terhadap Israel dari Gaza. “Ini bukan sehari, bukan seminggu, dan sayangnya bukan sebulan,” ujarnya.
Gambar yang diperoleh Reuters setelah pembebasan dua sandera menunjukkan kedua wanita itu dikelilingi oleh tiga tentara Israel dan berpegangan tangan dengan Gal Hirsch, koordinator Israel untuk para tawanan dan hilang. Dalam gambar tersebut, Natalie mengenakan jeans dan hoodie abu-abu sedangkan Judith mengenakan kemeja panjang berwarna biru.
Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas; Brigade Izz el-Deen al-Qassam, mengatakan para sandera dibebaskan sebagai tanggapan terhadap upaya mediasi Qatar. “Untuk alasan kemanusiaan, dan untuk membuktikan kepada rakyat Amerika dan dunia bahwa klaim yang dibuat oleh Biden dan pemerintahan fasisnya salah dan tidak berdasar.”
“Ya,” jawab Biden.
Gedung Putih kemudian mengatakan bahwa Biden tidak sepenuhnya mendengarkan pertanyaan tersebut.
“Presiden berada jauh. Dia tidak mendengar pertanyaan lengkapnya,” kata Direktur Komunikasi Gedung Putih Ben LaBolt.
“Pertanyaannya terdengar seperti ‘Apakah Anda ingin melihat lebih banyak sandera dibebaskan?’ Dia tidak mengomentari hal lain,” imbuh LaBolt.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, berbicara di depan komite Parlemen, mengatakan bahwa pencapaian tujuan Israel tidak akan mudah dan cepat.
“Kami akan menggulingkan organisasi Hamas. Kami akan menghancurkan infrastruktur militer dan pemerintahannya. Ini adalah fase yang tidak mudah. Itu ada harganya,” kata Gallant.
Dia menambahkan bahwa fase berikutnya akan lebih berlarut-larut, namun bertujuan untuk mencapai “situasi keamanan yang benar-benar berbeda” tanpa adanya ancaman terhadap Israel dari Gaza. “Ini bukan sehari, bukan seminggu, dan sayangnya bukan sebulan,” ujarnya.
Gambar yang diperoleh Reuters setelah pembebasan dua sandera menunjukkan kedua wanita itu dikelilingi oleh tiga tentara Israel dan berpegangan tangan dengan Gal Hirsch, koordinator Israel untuk para tawanan dan hilang. Dalam gambar tersebut, Natalie mengenakan jeans dan hoodie abu-abu sedangkan Judith mengenakan kemeja panjang berwarna biru.
Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas; Brigade Izz el-Deen al-Qassam, mengatakan para sandera dibebaskan sebagai tanggapan terhadap upaya mediasi Qatar. “Untuk alasan kemanusiaan, dan untuk membuktikan kepada rakyat Amerika dan dunia bahwa klaim yang dibuat oleh Biden dan pemerintahan fasisnya salah dan tidak berdasar.”
tulis komentar anda