Israel dan Hizbullah Saling Bantah Jadi Biang Ledakan Beirut

Rabu, 05 Agustus 2020 - 07:40 WIB
"Saya tidak akan beristirahat sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, untuk membuatnya bertanggung jawab dan menjatuhkan hukuman paling berat," kata Diab.

Diab juga telah mendesak Presiden Libanon Michel Aoun untuk mengumumkan keadaan darurat untuk dua minggu ke depan. Dewan pertahanan tertinggi telah menyatakan Beirut sebagai kota yang dilanda bencana.

Hari Rabu telah dinyatakan sebagai hari berkabung nasional di Lebanon

Sementara itu, di Washington, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump menyebut ledakan di Beirut adalah serangan bom. Keyakinannya itu berdasarkan analisis para petinggi militer Amerika.

Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa dia mengirim simpati terdalam Amerika kepada rakyat Lebanon setelah ledakan di Pelabuhan Beirut. "Doa kami ditujukan kepada semua korban dan keluarga mereka," kata Trump.

"AS siap membantu. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan rakyat Lebanon dan kami akan berada di sana untuk membantu," katanya lagi.

"Sepertinya itu serangan yang mengerikan," ujarnya, ktika seorang jurnalis meminta klarifikasi atas pernyataannya. Trump kemudian berkata, "itu semacam bom."

"Itu akan terlihat seperti (serangan) yang didasarkan pada ledakan. Saya telah bertemu dengan beberapa jenderal besar kita dan mereka sepertinya merasakan itu. Ini bukan semacam peristiwa ledakan manufaktur. Ini sepertinya (serangan), menurut mereka, mereka akan tahu lebih baik daripada saya, tetapi mereka tampaknya berpikir itu adalah serangan," paparnya, seperti dilansir Sputniknews, Rabu (5/8/2020).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More