Israel Ingin Hancurkan Gaza seperti Hiroshima, tapi Tanpa Senjata Nuklir
Kamis, 19 Oktober 2023 - 15:55 WIB
“Pejabat itu mengatakan kepada saya bahwa tentara Hamas yang keluar dari terowongan dengan putus asa mencari makanan dipandang oleh Israel sebagai tikus kelaparan yang akan diberi makanan beracun. Nasib hampir dua ratus sandera, sebagian besar dari mereka adalah orang Israel tetapi juga diketahui termasuk beberapa orang Amerika, tidak diungkapkan,” tulis Sy Hersh.
Oleh karena itu, rencana Netanyahu, menurut pejabat yang dirujuk oleh Hersh, adalah untuk memastikan bahwa Angkatan Darat Israel menghancurkan sistem terowongan Hamas, bersama dengan setiap anggota kelompok militan yang dapat mereka buru. Setelah itu, sisa-sisa Kota Gaza konon akan dibarikade di ujung paling selatan. “Orang-orang yang tersesat” Hamas akan dilacak ketika tentara Israel menyerang setiap blok di kota yang hancur tersebut.
Sy Hersh juga mempertimbangkan kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel pada hari Rabu. Setelah sebelumnya mengirim dua kelompok penyerang kapal induk Angkatan Laut AS yang dipimpin oleh USS Gerald Ford dan USS Dwight D Eisenhower ke Mediterania timur dekat Israel, Biden berjanji mendukung operasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Jalur Gaza.
Mengingat wawancara Biden pada hari Minggu dengan media AS, di mana ia mengakui bahwa meskipun Hamas “harus dilenyapkan seluruhnya,” seraya menambahkan bahwa “perlu ada jalan menuju negara Palestina,” Hersh menyatakan bahwa hal tersebut “tidak ada dalam agenda Israel.”
Kunjungannya terjadi sehari setelah serangan terhadap Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza utara, tempat penduduk setempat berlindung dari serangan udara Israel di daerah kantong tersebut.
Pada tanggal 17 Oktober, serangan mematikan di Rumah Sakit al-Ahli menewaskan ratusan orang. Pihak berwenang Palestina dan tentara Israel sejak itu saling menyalahkan atas bencana tersebut. Hamas mengatakan bahwa rudal tersebut diluncurkan oleh IDF, sementara para pejabat Israel menyalahkan gerakan Jihad Islam Palestina.
Seluruh komunitas internasional terkejut dengan bencana tersebut, dan warga di seluruh dunia bersatu mendukung Palestina dan mendesak dilakukannya gencatan senjata. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menekankan serangan di rumah sakit adalah “tindakan dehumanisasi.”
Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan kehancuran rumah sakit tersebut sebagai sebuah tragedi dan bencana kemanusiaan. Berbicara di Forum Belt and Road di Beijing, ia menyuarakan harapan bahwa peristiwa mengerikan ini akan menjadi “sinyal” bahwa konflik berdarah di Gaza harus diakhiri sesegera mungkin.
Oleh karena itu, rencana Netanyahu, menurut pejabat yang dirujuk oleh Hersh, adalah untuk memastikan bahwa Angkatan Darat Israel menghancurkan sistem terowongan Hamas, bersama dengan setiap anggota kelompok militan yang dapat mereka buru. Setelah itu, sisa-sisa Kota Gaza konon akan dibarikade di ujung paling selatan. “Orang-orang yang tersesat” Hamas akan dilacak ketika tentara Israel menyerang setiap blok di kota yang hancur tersebut.
Sy Hersh juga mempertimbangkan kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel pada hari Rabu. Setelah sebelumnya mengirim dua kelompok penyerang kapal induk Angkatan Laut AS yang dipimpin oleh USS Gerald Ford dan USS Dwight D Eisenhower ke Mediterania timur dekat Israel, Biden berjanji mendukung operasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Jalur Gaza.
Mengingat wawancara Biden pada hari Minggu dengan media AS, di mana ia mengakui bahwa meskipun Hamas “harus dilenyapkan seluruhnya,” seraya menambahkan bahwa “perlu ada jalan menuju negara Palestina,” Hersh menyatakan bahwa hal tersebut “tidak ada dalam agenda Israel.”
Kunjungannya terjadi sehari setelah serangan terhadap Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza utara, tempat penduduk setempat berlindung dari serangan udara Israel di daerah kantong tersebut.
Pada tanggal 17 Oktober, serangan mematikan di Rumah Sakit al-Ahli menewaskan ratusan orang. Pihak berwenang Palestina dan tentara Israel sejak itu saling menyalahkan atas bencana tersebut. Hamas mengatakan bahwa rudal tersebut diluncurkan oleh IDF, sementara para pejabat Israel menyalahkan gerakan Jihad Islam Palestina.
Seluruh komunitas internasional terkejut dengan bencana tersebut, dan warga di seluruh dunia bersatu mendukung Palestina dan mendesak dilakukannya gencatan senjata. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menekankan serangan di rumah sakit adalah “tindakan dehumanisasi.”
Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan kehancuran rumah sakit tersebut sebagai sebuah tragedi dan bencana kemanusiaan. Berbicara di Forum Belt and Road di Beijing, ia menyuarakan harapan bahwa peristiwa mengerikan ini akan menjadi “sinyal” bahwa konflik berdarah di Gaza harus diakhiri sesegera mungkin.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda