5 Alasan Iran Gencar Membantu Palestina Melawan Israel

JAKARTA - Iran menjadi negara yang begitu vokal membela Palestina dalam melawan Israel. Teheran pula yang menjadi salah satu donatur kelompok perlawanan Palestina; Hamas, yang berkuasa di Gaza.

Presiden Iran Ebrahim Raisi menyatakan dukungan penuh negaranya kepada Hamas ketika perang antara kelompok itu dengan Israel pecah sejak 7 Oktober lalu.

Ketika Hamas meluncurkan “Operasi Badai Al-Aqsa” terhadap Israel, Raisi mengatakan Iran mendukung “pertahanan sah bangsa Palestina".



Dia mengatakan “musuh Zionis", yang mengacu pada Israel, harus tahu bahwa “persamaan telah berubah” dan Palestina adalah “pemenang".



Hamas dalam sebuah pernyataan pemimpin mereka; Ismail Haniyeh, dan presiden Iran telah melakukan kontak telepon di mana Teheran menyampaikan dukungannya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani telah mengucapkan selamat kepada Hamas karena “membuka halaman baru perlawanan,” dan mengatakan bahwa hal itu membuktikan betapa “rapuhnya” Israel.

Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, penasihat militer senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, juga memperluas dukungan Iran kepada kelompok perlawanan Palestina tersebut.

“Kami akan tetap bersama mujahidin Palestina sampai pembebasan Palestina dan Al-Quds,” kata mantan kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) tersebut.

Ribuan orang turun ke jalan-jalan Teheran pada Sabtu pekan lalu malam untuk merayakan "Operasi Badai al-Aqsa" Hamas terhadap Israel yang menewaskan 1.400 orang.

5 Alasan Iran Gencar Bantu Palestina Melawan Israel

Ada beberapa alasan mengapa Iran begitu gencar membantu Palestina, terutama kepada faksi-faksi perlawanan di Gaza, dalam melawan Israel.

1. Faktor Ideologi dan Solidaritas

Pemerintah Iran telah lama mendukung perjuangan Palestina dengan alasan ideologi dan pandangan politik.

Iran adalah negara mayoritas Muslim Syiah, sementara mayoritas penduduk Palestina adalah Muslim Sunni. Meskipun perbedaan aliran agama ini, Iran melihat konflik Israel-Palestina sebagai perjuangan melawan "penjajah" dan "entitas Zionis", dan ini sesuai dengan narasi anti-Israel yang ada di dunia Muslim.

Solidaritas dengan umat Muslim Palestina adalah nilai penting dalam ideologi politik Iran.

2. Faktor Kepentingan Regional

Iran adalah pemain regional yang berusaha memperkuat pengaruhnya di Timur Tengah.

Dukungan terhadap perjuangan Palestina membantu Iran memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam melawan Israel dan memperkuat hubungan dengan kelompok-kelompok militan seperti Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza, yang sering kali mendukung Iran.

3. Taktik Diplomasi

Dukungan kepada Palestina adalah bagian dari diplomasi publik Iran dan merupakan alat untuk mendapatkan simpati di kalangan masyarakat Muslim dan dunia Arab.

Ini membantu Iran memperkuat citra negara yang berjuang untuk hak-hak rakyat Palestina.

4. Kepentingan Geopolitik

Melalui dukungan kepada kelompok Palestina dan faksi-faksi tertentu di Gaza, Iran memperoleh akses ke kawasan geografis yang penting di Timur Tengah.

Ini memungkinkan Iran memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut dan berperan dalam konflik yang melibatkan Israel.

5. Konflik Agama

Meski bukan perang agama, konflik Israel-Palestina memiliki aspek agama yang signifikan. Banyak orang di Iran dan dunia Muslim secara umum merasa terpanggil untuk mendukung Palestina karena alasan agama, terutama dalam Islam Sunni.

Meskipun perbedaan agama dengan mayoritas penduduk Palestina, Iran mengeksploitasi elemen-elemen agama ini untuk mendukung perjuangan Palestina.

Posisi Iran dalam konflik Israel-Palestina mendapat beragam tanggapan dari komunitas internasional. Israel dan banyak negara Barat menganggap Iran sebagai pendukung "teroris" karena hubungannya dengan kelompok-kelompok seperti Hamas dan Hizbullah.

Sementara itu, negara-negara dan kelompok-kelompok di dunia Arab dan dunia Muslim sering mendukung Palestina dalam konflik ini dan menghargai dukungan Iran.