Enggan Bertemu, Putra Mahkota Arab Saudi Buat Blinken Menunggu Semalaman

Selasa, 17 Oktober 2023 - 11:15 WIB
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman di Riyadh pada 15 Oktober. Foto/REUTERS
RIYADH - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken terpaksa menunggu sepanjang malam untuk bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman.

Blinken terbang ke ibu kota Saudi, Riyadh pada akhir pekan saat dia mengunjungi ibu kota negara Timur Tengah itu untuk membahas peningkatan tajam konflik Palestina-Israel.

Israel melakukan serangan bom sepanjang waktu di daerah kantong Palestina yang terkepung di Jalur Gaza, yang dihuni 2,5 juta orang, sebagai persiapan invasi darat yang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan menghancurkan gerakan Hamas.



Tindakan brutal Israel itu sebagai balas dendam atas serangan yang dilancarkan pada tanggal 7 Oktober oleh pejuang Hamas dan kelompok lain yang mengejutkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan badan intelijen Zionis.

Kantor berita Palestina WAFA mengatakan pada Senin (16/10/2023) bahwa jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 2.808 orang, termasuk 936 perempuan dan 853 anak-anak, dua pertiga dari total korban jiwa.

IDF memperbarui jumlah korbannya menjadi 291 tentara, dengan 199 orang lainnya ditawan di Gaza. Hamas menyatakan jumlah sandera antara 200-250 orang.

Sekitar 1.100 warga sipil Israel juga tewas dalam serangan gerilya dan penembakan terhadap permukiman.



Media Amerika melaporkan Menteri Luar Negeri AS memperkirakan pertemuannya dengan pewaris takhta Saudi, yang juga menjabat sebagai perdana menteri ayahnya Raja Salman, akan diadakan pada Sabtu malam. Tapi menlu AS terpaksa menunggu sampai pagi sebelum diterima.

Ketika ditanya wartawan bagaimana kelanjutannya saat kembali ke hotelnya, Blinken hanya menjawab bahwa, “Itu sangat produktif.”

Pernyataan singkat Departemen Luar Negeri AS mengatakan, “Blinken menyoroti fokus Amerika Serikat yang teguh dalam menghentikan serangan oleh Hamas, menjamin pembebasan semua sandera, dan mencegah penyebaran konflik."

Saudi Press Agency melaporkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan kepada Blinken bahwa, "Kerajaan berupaya mengintensifkan komunikasi dan berupaya menenangkan situasi dan menghentikan eskalasi di Gaza."

Putra mahkota juga menekankan kebutuhan mendesak untuk menghentikan kampanye pemboman Israel yang “telah merenggut nyawa orang-orang tak bersalah.”

Dia mengatakan, “Israel harus menghentikan pengepungan Gaza dan menciptakan keadilan, stabilitas dan perdamaian serta memastikan rakyat Palestina memperoleh hak-hak mereka yang sah dan mengutuk penargetan warga sipil, penghancuran infrastruktur dan layanan penting yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari."

Blinken melakukan kunjungan kedua ke ibu kota Israel Tel Aviv pada Senin sebelum dia dijadwalkan untuk terbang kembali ke Washington.

Perhentian sebelumnya termasuk Mesir, Israel dan tetangga selatan Gaza, dan Yordania yang mengelola Masjid al-Aqsa di Yerusalem, situs tersuci ketiga umat Islam setelah Mekah dan Madinah di Arab Saudi.

Ratusan pemukim Israel menyerbu al-Aqsa hanya beberapa hari sebelum serangan Hamas. Zionis garis keras mengklaim masjid tersebut berada di lokasi kuil kuno Yerusalem yang dihancurkan pada masa kekaisaran Romawi yang ingin mereka bangun kembali.

Arab Saudi yang pernah menjadi salah satu sekutu terkuat AS di Timur Tengah, baru-baru ini kembali mengorientasikan dirinya ke China dan Rusia.

Saudi berhasil mengajukan permohonan bergabung dengan kelompok negara berkembang BRICS yang sedang menguat pengaruhnya.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More