Israel Terus Bantai Warga Palestina, Mengapa Pos Perbatasan Rafah di Gaza Masih Ditutup?

Selasa, 17 Oktober 2023 - 07:30 WIB
Orang-orang duduk di depan gerbang perbatasan Rafah ketika warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda menunggu dengan harapan mendapatkan izin meninggalkan Gaza, di Jalur Gaza selatan, 14 Oktober 2023. Foto/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
RAFAH - Warga Gaza sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, namun hal itu masih mustahil dilakukan. Satu-satunya pos pemeriksaan yang tersedia di Gaza ditutup, meskipun ada kesepakatan pembukaannya pada Selasa (17/10/2023).

Ketika krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin parah, dengan kekurangan makanan, bahan bakar dan air, bantuan kemanusiaan dari beberapa negara tertahan di Mesir sambil menunggu kesepakatan untuk pengiriman yang aman ke Gaza dan evakuasi beberapa pemegang paspor asing melintasi perbatasan melalui Rafah.





Menurut PBB, cadangan bahan bakar di semua rumah sakit di wilayah kantong tersebut diperkirakan akan bertahan sekitar 24 jam lagi.

Pada Senin, kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan tidak ada gencatan senjata untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza sebagai imbalan atas keluarnya warga asing.

Komunitas internasional telah berulang kali meminta agar pejabat Israel membuka 'koridor aman' bagi warga Gaza.

Pada Minggu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) secara resmi mengumumkan pembukaan koridor evakuasi dari bagian utara Gaza ke wilayah selatan.

Pada saat yang sama, Sekretaris Jenderal PBB Guterres meminta Hamas memberikan “akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan” ke Jalur Gaza dan segera membebaskan semua sandera.

Namun, Israel menolak mengizinkan kargo kemanusiaan memasuki wilayah Gaza.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More