Khawatir Kerusuhan Anti-Yahudi Meluas, Prancis Larang Demonstrasi Pro-Palestina
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 06:43 WIB
PARIS - Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Damerin melarang semua demonstrasi pro- Palestina di negaranya. Darmanin memerintahkan warga negara asing yang melanggar aturan untuk dideportasi "secara sistematis".
Langkah ini dilakukan ketika pemerintah Eropa khawatir akan meningkatnya antisemitisme yang dipicu oleh perang Israel-Hamas.
Belakangan, sekelompok besar demonstran pro-Palestina menentang larangan tersebut di Paris. Polisi menyebutkan totalnya 3.000 orang, dan mengatakan mereka melakukan 10 penangkapan.
Sebuah meriam air digunakan untuk membubarkan unjuk rasa di Place de la République, di mana para demonstran meneriakkan "Israel pembunuh" dan "Palestina akan menang" dan mengibarkan bendera Palestina.
Melansir BBC, dalam pidatonya melalui video, Presiden Emmanuel Macron mendesak rakyat Prancis untuk tetap bersatu, dengan mengatakan "jangan menambah perpecahan nasional ke perpecahan internasional".
Dia mengatakan 13 warga Prancis tewas dalam serangan besar-besaran Hamas terhadap warga Israel pada hari Sabtu, dan dari 17 warga lainnya yang hilang, empat di antaranya adalah anak-anak.
Dia menyebut Hamas sebagai "organisasi teroris yang menginginkan kematian rakyat Israel".
Prancis mempunyai komunitas Yahudi berjumlah hampir 500.000 jiwa, yang terbesar di Eropa. Komunitas Muslim Perancis juga termasuk yang terbesar di Eropa – diperkirakan mencapai lima juta orang.
Langkah ini dilakukan ketika pemerintah Eropa khawatir akan meningkatnya antisemitisme yang dipicu oleh perang Israel-Hamas.
Belakangan, sekelompok besar demonstran pro-Palestina menentang larangan tersebut di Paris. Polisi menyebutkan totalnya 3.000 orang, dan mengatakan mereka melakukan 10 penangkapan.
Sebuah meriam air digunakan untuk membubarkan unjuk rasa di Place de la République, di mana para demonstran meneriakkan "Israel pembunuh" dan "Palestina akan menang" dan mengibarkan bendera Palestina.
Melansir BBC, dalam pidatonya melalui video, Presiden Emmanuel Macron mendesak rakyat Prancis untuk tetap bersatu, dengan mengatakan "jangan menambah perpecahan nasional ke perpecahan internasional".
Dia mengatakan 13 warga Prancis tewas dalam serangan besar-besaran Hamas terhadap warga Israel pada hari Sabtu, dan dari 17 warga lainnya yang hilang, empat di antaranya adalah anak-anak.
Dia menyebut Hamas sebagai "organisasi teroris yang menginginkan kematian rakyat Israel".
Prancis mempunyai komunitas Yahudi berjumlah hampir 500.000 jiwa, yang terbesar di Eropa. Komunitas Muslim Perancis juga termasuk yang terbesar di Eropa – diperkirakan mencapai lima juta orang.
tulis komentar anda