Menlu AS Blinken Kunjungi Israel, Dukung Penuh Rezim Zionis Lawan Hamas
Kamis, 12 Oktober 2023 - 10:25 WIB
TEL AVIV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengunjungi Israel dan Yordania pada 11-13 Oktober untuk menunjukkan dukungan terhadap negara Yahudi tersebut di tengah perang melawan Hamas.
Menlu AS diperkirakan tiba di Israel pada Kamis (12/10/2023). “Di kedua negara, diplomat tinggi AS akan bertemu para pejabat senior untuk membahas langkah-langkah meningkatkan keamanan Israel dan menggarisbawahi dukungan AS yang teguh terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri,” papar pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
Blinken mengatakan kepada wartawan sebelum menaiki pesawat pada Rabu bahwa dia berencana bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Isaac Herzog, dan pejabat senior lainnya. Dia juga akan bertemu tim kedutaan AS di negara tersebut.
Blinken akan menindaklanjuti diskusi yang dia dan Presiden AS Joe Biden lakukan dengan rekan-rekan Israel sejak peluncuran serangan Hamas terhadap Israel.
“Ini akan menjadi pesan solidaritas dan dukungan,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam pengarahan Selasa (10/10/2023).
Dia menjelaskan, “Kami berada di sana untuk mendukung mereka saat mereka berjuang melawan serangan teroris brutal ini, untuk membicarakan bantuan tambahan apa yang bisa kami berikan kepada mereka.”
“Menlu AS juga akan menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan kembali belasungkawanya kepada para korban serangan terhadap Israel dan mengutuk mereka sekeras-kerasnya,” ungkap Departemen Luar Negeri AS.
“Kami akan mengulangi, menegaskan kembali pesan yang sangat kuat yang disampaikan Presiden Biden kepada negara atau pihak mana pun yang mungkin mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini, dan pesan itu adalah ‘Jangan’,” papar Blinken.
Kunjungan ini juga akan fokus pada permasalahan warga Amerika yang hilang sejak awal serangan Hamas.
Jumlah warga negara AS yang tewas dalam perang Israel-Hamas sejak Sabtu telah mencapai 22 orang pada Rabu dan akan terus bertambah, menurut Blinken.
Pada Sabtu, kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan kejutan besar-besaran terhadap Israel, yang mendorong Israel menyatakan keadaan perang pada hari berikutnya.
Pada Senin, Israel menempatkan Jalur Gaza di bawah blokade penuh, tanpa pasokan makanan, air, gas, atau listrik.
Baik Israel maupun Palestina sejauh ini melaporkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka akibat eskalasi tersebut.
Sejak awal serangan Hamas terhadap Israel, AS menyatakan dukungan penuhnya terhadap Israel dan kesiapannya untuk menyediakan segala yang dibutuhkan sekutu terdekatnya di Timur Tengah untuk melindungi diri mereka sendiri.
Dalam waktu 24 jam setelah dimulainya eskalasi, AS mengirimkan kelompok penyerang kapal induk USS Gerald R Ford ke Laut Mediterania Timur.
Pada Selasa, Pentagon mengkonfirmasi mempertimbangkan mengirim kelompok penyerang kapal induk kedua ke wilayah tersebut untuk menunjukkan dukungan.
Tindakan tersebut memicu kritik dari Rusia dan Turki, yang memperingatkan tindakan tersebut hanya akan memperburuk situasi di wilayah tersebut.
Pada saat yang sama, AS menggarisbawahi mereka tidak berencana mengerahkan pasukannya di lapangan, atau mengambil tindakan militer apa pun untuk mendukung Israel dalam menangkis serangan yang sedang berlangsung.
Menlu AS diperkirakan tiba di Israel pada Kamis (12/10/2023). “Di kedua negara, diplomat tinggi AS akan bertemu para pejabat senior untuk membahas langkah-langkah meningkatkan keamanan Israel dan menggarisbawahi dukungan AS yang teguh terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri,” papar pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
Blinken mengatakan kepada wartawan sebelum menaiki pesawat pada Rabu bahwa dia berencana bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Isaac Herzog, dan pejabat senior lainnya. Dia juga akan bertemu tim kedutaan AS di negara tersebut.
Blinken akan menindaklanjuti diskusi yang dia dan Presiden AS Joe Biden lakukan dengan rekan-rekan Israel sejak peluncuran serangan Hamas terhadap Israel.
“Ini akan menjadi pesan solidaritas dan dukungan,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam pengarahan Selasa (10/10/2023).
Dia menjelaskan, “Kami berada di sana untuk mendukung mereka saat mereka berjuang melawan serangan teroris brutal ini, untuk membicarakan bantuan tambahan apa yang bisa kami berikan kepada mereka.”
“Menlu AS juga akan menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan kembali belasungkawanya kepada para korban serangan terhadap Israel dan mengutuk mereka sekeras-kerasnya,” ungkap Departemen Luar Negeri AS.
“Kami akan mengulangi, menegaskan kembali pesan yang sangat kuat yang disampaikan Presiden Biden kepada negara atau pihak mana pun yang mungkin mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini, dan pesan itu adalah ‘Jangan’,” papar Blinken.
Kunjungan ini juga akan fokus pada permasalahan warga Amerika yang hilang sejak awal serangan Hamas.
Jumlah warga negara AS yang tewas dalam perang Israel-Hamas sejak Sabtu telah mencapai 22 orang pada Rabu dan akan terus bertambah, menurut Blinken.
Pada Sabtu, kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan kejutan besar-besaran terhadap Israel, yang mendorong Israel menyatakan keadaan perang pada hari berikutnya.
Pada Senin, Israel menempatkan Jalur Gaza di bawah blokade penuh, tanpa pasokan makanan, air, gas, atau listrik.
Baik Israel maupun Palestina sejauh ini melaporkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka akibat eskalasi tersebut.
Sejak awal serangan Hamas terhadap Israel, AS menyatakan dukungan penuhnya terhadap Israel dan kesiapannya untuk menyediakan segala yang dibutuhkan sekutu terdekatnya di Timur Tengah untuk melindungi diri mereka sendiri.
Dalam waktu 24 jam setelah dimulainya eskalasi, AS mengirimkan kelompok penyerang kapal induk USS Gerald R Ford ke Laut Mediterania Timur.
Pada Selasa, Pentagon mengkonfirmasi mempertimbangkan mengirim kelompok penyerang kapal induk kedua ke wilayah tersebut untuk menunjukkan dukungan.
Tindakan tersebut memicu kritik dari Rusia dan Turki, yang memperingatkan tindakan tersebut hanya akan memperburuk situasi di wilayah tersebut.
Pada saat yang sama, AS menggarisbawahi mereka tidak berencana mengerahkan pasukannya di lapangan, atau mengambil tindakan militer apa pun untuk mendukung Israel dalam menangkis serangan yang sedang berlangsung.
(sya)
tulis komentar anda