Netanyahu Murka dan Caci Maki Hamas setelah Lebih dari 800 Orang Israel Terbunuh
Selasa, 10 Oktober 2023 - 08:31 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu marah dan mencaci maki Hamas.
Reaksinya muncul setelah serangan Operasi Badai al-Aqsa kelompok perlawanan Palestina tersebut menewaskan lebih dari 800 orang Israel.
Kantor Pers Pemerintah Israel di halaman Facebook-nya mengumumkan korban tewas di Israel akibat serangan mendadak Hamas telah melonjak menjadi lebih dari 800 orang. Lebih dari 2.600 orang lainnya.
Serangan mengejutkan Hamas dimulai sejak Sabtu lalu, diawali dengan tembakan ribuan roket dalam hitungan menit dan disusul dengan penyusupan ratusan milisi Hamas ke kota-kota Israel selatan. Mereka mengumbar tembakan dan menculik lebih dari 100 orang.
Sebagai respons, Israel mendeklarasikan perang dengan nama Operasi Pedang Besi.
Militer Zionis meluncurkan serangan udara dan tembakan artileri ke Gaza yang telah menewaskan 687 orang. Sekitar 3.726 warga Palestina lainnya terluka.
"Korban tewas termasuk 140 anak-anak dan 105 perempuan," kata Kementerian Kesehatan di Gaza.
Berikut transkrip pidato PM Israel Benjamin Netanyahu yang diunggah di X, Selasa (10/10/2023), yang diwarnai caci maki terhadap Hamas:
Israel sedang berperang.
Kami tidak menginginkan perang ini.
Hal ini dipaksakan kepada kami dengan cara yang paling brutal dan biadab.
Namun meskipun Israel tidak memulai perang ini, Israel akan menyelesaikannya.
Dahulu kala, orang-orang Yahudi tidak memiliki kewarganegaraan.
Dahulu kala, orang-orang Yahudi tidak berdaya.
Tidak lagi.
Hamas akan memahami bahwa dengan menyerang kami, mereka telah melakukan kesalahan besar dalam sejarah. Kami akan menetapkan harga yang akan diingat oleh mereka dan musuh-musuh Israel lainnya selama beberapa dekade mendatang.
Serangan-serangan biadab yang dilakukan Hamas terhadap orang-orang Israel yang tidak bersalah sungguh mencengangkan: membantai banyak keluarga di rumah mereka, membantai ratusan anak muda di sebuah festival di luar ruangan, menculik banyak wanita, anak-anak dan orang tua, bahkan para penyintas Holocaust.
Teroris Hamas mengikat, membakar dan mengeksekusi anak-anak.
Mereka biadab.
Hamas adalah ISIS.
Dan sebagaimana kekuatan peradaban bersatu untuk mengalahkan ISIS, kekuatan peradaban harus mendukung Israel dalam mengalahkan Hamas.
Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Biden atas dukungannya yang tegas.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin di seluruh dunia yang mendukung Israel saat ini.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat dan Kongres Amerika Serikat.
Dalam melawan Hamas, Israel tidak hanya berperang untuk rakyatnya sendiri.
Mereka berjuang untuk setiap negara yang menentang barbarisme.
Israel akan memenangkan perang ini, dan ketika Israel menang, maka seluruh peradaban dunia juga akan menang.
Reaksinya muncul setelah serangan Operasi Badai al-Aqsa kelompok perlawanan Palestina tersebut menewaskan lebih dari 800 orang Israel.
Kantor Pers Pemerintah Israel di halaman Facebook-nya mengumumkan korban tewas di Israel akibat serangan mendadak Hamas telah melonjak menjadi lebih dari 800 orang. Lebih dari 2.600 orang lainnya.
Serangan mengejutkan Hamas dimulai sejak Sabtu lalu, diawali dengan tembakan ribuan roket dalam hitungan menit dan disusul dengan penyusupan ratusan milisi Hamas ke kota-kota Israel selatan. Mereka mengumbar tembakan dan menculik lebih dari 100 orang.
Baca Juga
Sebagai respons, Israel mendeklarasikan perang dengan nama Operasi Pedang Besi.
Militer Zionis meluncurkan serangan udara dan tembakan artileri ke Gaza yang telah menewaskan 687 orang. Sekitar 3.726 warga Palestina lainnya terluka.
"Korban tewas termasuk 140 anak-anak dan 105 perempuan," kata Kementerian Kesehatan di Gaza.
Berikut transkrip pidato PM Israel Benjamin Netanyahu yang diunggah di X, Selasa (10/10/2023), yang diwarnai caci maki terhadap Hamas:
Israel sedang berperang.
Kami tidak menginginkan perang ini.
Hal ini dipaksakan kepada kami dengan cara yang paling brutal dan biadab.
Namun meskipun Israel tidak memulai perang ini, Israel akan menyelesaikannya.
Dahulu kala, orang-orang Yahudi tidak memiliki kewarganegaraan.
Dahulu kala, orang-orang Yahudi tidak berdaya.
Tidak lagi.
Hamas akan memahami bahwa dengan menyerang kami, mereka telah melakukan kesalahan besar dalam sejarah. Kami akan menetapkan harga yang akan diingat oleh mereka dan musuh-musuh Israel lainnya selama beberapa dekade mendatang.
Serangan-serangan biadab yang dilakukan Hamas terhadap orang-orang Israel yang tidak bersalah sungguh mencengangkan: membantai banyak keluarga di rumah mereka, membantai ratusan anak muda di sebuah festival di luar ruangan, menculik banyak wanita, anak-anak dan orang tua, bahkan para penyintas Holocaust.
Teroris Hamas mengikat, membakar dan mengeksekusi anak-anak.
Mereka biadab.
Hamas adalah ISIS.
Dan sebagaimana kekuatan peradaban bersatu untuk mengalahkan ISIS, kekuatan peradaban harus mendukung Israel dalam mengalahkan Hamas.
Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Biden atas dukungannya yang tegas.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin di seluruh dunia yang mendukung Israel saat ini.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat dan Kongres Amerika Serikat.
Dalam melawan Hamas, Israel tidak hanya berperang untuk rakyatnya sendiri.
Mereka berjuang untuk setiap negara yang menentang barbarisme.
Israel akan memenangkan perang ini, dan ketika Israel menang, maka seluruh peradaban dunia juga akan menang.
(mas)
tulis komentar anda