Rusia Murka AS Ingin Monopoli Mediasi Konflik Israel dan Palestina
Senin, 09 Oktober 2023 - 21:06 WIB
MOSKOW - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengecam Amerika Serikat (AS) berusaha memonopoli semua upaya mediasi yang bertujuan mencapai solusi damai dalam konflik antara Israel dan Palestina.
“Alih-alih bekerja sama dengan Liga Negara-Negara Arab (LAS), Amerika justru mencoba memonopoli upaya mediasi dan mengalihkan dialog antara Palestina dan Israel dari penyelesaian politik, menjauh dari pembentukan negara Palestina, dan menggantikan implementasi keputusan Dewan Keamanan PBB dengan pembicaraan untuk meringankan masalah sosial-ekonomi penduduk Palestina, tentang membangun semacam kontak berkelanjutan antara Palestina dan Israel untuk menjamin keamanan sehari-hari di lapangan,” ujar Lavrov kepada wartawan setelah bertemu Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit pada Senin (9/10/2023).
Gheit mengatakan, eskalasi konflik Israel-Palestina saat ini adalah akibat dari kegagalan kedua pihak dalam melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Lavrov menambahkan, selain menghentikan pertumpahan darah saat ini, masalah Palestina harus dipelajari dan dipahami.
“Dan kita tidak hanya perlu segera menghentikan pertempuran, menyelesaikan masalah warga sipil, yang, dalam jumlah besar, menjadi korban dari situasi saat ini, namun juga fokus pada alasan mengapa solusi terhadap masalah Palestina belum tercapai. Hal ini tidak ditemukan selama beberapa dekade, meskipun ada keputusan langsung, jelas, dan tidak ambigu dari Dewan Keamanan PBB,” ujar Lavrov dalam pembicaraan dengan Gheit.
Ketua Liga Arab, pada gilirannya, menyerukan gencatan senjata segera terhadap bentrokan Israel-Palestina saat ini.
Situasi antara Israel dan Palestina memerlukan resolusi damai sesegera mungkin, karena kekerasan lebih lanjut berisiko menjadi tidak terkendali, dan berbahaya bagi wilayah tersebut, menurut Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin.
Moskow khawatir atas meningkatnya konflik Palestina-Israel, menurut pejabat itu, seraya menambahkan situasi tersebut berpotensi semakin meningkat.
“Kami sangat prihatin, kami percaya situasi ini perlu segera dikembalikan ke jalur damai, karena kelanjutan dari putaran kekerasan ini tentu berisiko semakin meningkat, dan meningkatnya konflik. Hal ini menimbulkan bahaya besar bagi negara-negara di wilayah ini, jadi kami sangat prihatin," papar Peskov kepada wartawan.
Rusia menjaga komunikasi dengan pihak berwenang Palestina, karena banyak warga Rusia yang tinggal di sana, menurut juru bicara tersebut.
Peskov menambahkan fase aktif perang antara Israel dan Hamas harus diakhiri terlebih dahulu sebelum membahas hubungan antara Moskow dan gerakan yang berbasis di Gaza.
"Begini, keadaan harus keluar dari fase perang aktif di sana terlebih dahulu. Selama ada fase perang aktif di sana, sulit untuk membicarakan apa pun saat ini," jawab Peskov ketika ditanya apakah situasi saat ini dapat mengubah hubungan antara Rusia dan Hamas.
“Alih-alih bekerja sama dengan Liga Negara-Negara Arab (LAS), Amerika justru mencoba memonopoli upaya mediasi dan mengalihkan dialog antara Palestina dan Israel dari penyelesaian politik, menjauh dari pembentukan negara Palestina, dan menggantikan implementasi keputusan Dewan Keamanan PBB dengan pembicaraan untuk meringankan masalah sosial-ekonomi penduduk Palestina, tentang membangun semacam kontak berkelanjutan antara Palestina dan Israel untuk menjamin keamanan sehari-hari di lapangan,” ujar Lavrov kepada wartawan setelah bertemu Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit pada Senin (9/10/2023).
Gheit mengatakan, eskalasi konflik Israel-Palestina saat ini adalah akibat dari kegagalan kedua pihak dalam melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Lavrov menambahkan, selain menghentikan pertumpahan darah saat ini, masalah Palestina harus dipelajari dan dipahami.
“Dan kita tidak hanya perlu segera menghentikan pertempuran, menyelesaikan masalah warga sipil, yang, dalam jumlah besar, menjadi korban dari situasi saat ini, namun juga fokus pada alasan mengapa solusi terhadap masalah Palestina belum tercapai. Hal ini tidak ditemukan selama beberapa dekade, meskipun ada keputusan langsung, jelas, dan tidak ambigu dari Dewan Keamanan PBB,” ujar Lavrov dalam pembicaraan dengan Gheit.
Ketua Liga Arab, pada gilirannya, menyerukan gencatan senjata segera terhadap bentrokan Israel-Palestina saat ini.
Rusia Khawatir Kemungkinan Eskalasi di Timur Tengah
Situasi antara Israel dan Palestina memerlukan resolusi damai sesegera mungkin, karena kekerasan lebih lanjut berisiko menjadi tidak terkendali, dan berbahaya bagi wilayah tersebut, menurut Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin.
Moskow khawatir atas meningkatnya konflik Palestina-Israel, menurut pejabat itu, seraya menambahkan situasi tersebut berpotensi semakin meningkat.
“Kami sangat prihatin, kami percaya situasi ini perlu segera dikembalikan ke jalur damai, karena kelanjutan dari putaran kekerasan ini tentu berisiko semakin meningkat, dan meningkatnya konflik. Hal ini menimbulkan bahaya besar bagi negara-negara di wilayah ini, jadi kami sangat prihatin," papar Peskov kepada wartawan.
Rusia menjaga komunikasi dengan pihak berwenang Palestina, karena banyak warga Rusia yang tinggal di sana, menurut juru bicara tersebut.
Peskov menambahkan fase aktif perang antara Israel dan Hamas harus diakhiri terlebih dahulu sebelum membahas hubungan antara Moskow dan gerakan yang berbasis di Gaza.
"Begini, keadaan harus keluar dari fase perang aktif di sana terlebih dahulu. Selama ada fase perang aktif di sana, sulit untuk membicarakan apa pun saat ini," jawab Peskov ketika ditanya apakah situasi saat ini dapat mengubah hubungan antara Rusia dan Hamas.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda