China Akui Jet Tempur Siluman J-20 Terinspirasi Pesawat AS

Selasa, 04 Agustus 2020 - 10:09 WIB
Pesawat jet tempur siluman Chengdu J-20 China. Foto/REUTERS/Stringer
BEIJING - Perancang pesawat jet tempur siluman J-20 China mengakui bahwa pengembangan jet tempur itu terinspirasi oleh teori-teori Amerika Serikat (AS) tentang pertempuran udara dan pengembangan jet tempurnya.

Para pejabat Amerika selama ini menuduh pesawat tempur siluman kebanggaan Beijing itu hasil menyontek pesawat tempur Washington. Bahkan, ada juga pejabat Amerika yang menuduh J-20 adalah hasil mencuri teknologi Washington oleh Beijing.

Pengakuan perancang J-20 itu muncul ketika ketegangan antara Beijing dan Washington terus meningkat. Perancang pesawat militer China berlomba untuk mengembangkan jet tempur generasi berikutnya untuk digunakan pada kapal induk yang mampu bersaing dengan saingan mereka di Amerika.



Chengdu Aircraft Design Institute (CADI) mengerjakan J-20 China . Sedangkan Shenyang Aircraft Design Institute mengerjakan FC-31 China. Kedua pesawat itu dibanggakan Beijing sebagai jet tempur siluman F-35 Lightning II dan F-22 Raptor Amerika.

Kepala perancang CADI, Yang Wei, mengatakan J-20 adalah rival yang lebih baik bagi jet-jet tempur Amerika.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Acta Aeronautica et Astronautica Sinica, Yang Wei mengatakan J-20 terinspirasi oleh teori-teori Amerika tentang pertempuran udara dan pengembangan jet tempurnya. (Baca: Kalah Jumlah, Mustahil Jet Tempur Siluman J-20 China Kalahkan F-35 AS )

Yang Wei yang juga dikenal sebagai pengamat militer tersebut mengatakan bahwa dia telah belajar dari ide-ide Amerika untuk mempromosikan J-20. Sedangkan FC-31 didasarkan pada desain pesawat era Soviet yang jauh lebih tua.

Seorang sumber yang memiliki hubungan dengan militer Beijing, yang dikutip dari South China Morning Post, Selasa (4/8/2020), militer AS telah mampu mengembangkan jet tempur berbasis kapal induk dan memasukkannya ke dalam produksi massal dalam waktu kurang dari enam tahun.

"Jika kepemimpinan (China) memutuskan untuk menggunakan FC-31 sebagai platform untuk jet tempur berbasis kapal induk baru, itu akan setidaknya 10 tahun sebelum siap untuk penempatan penuh, pada saat itu Amerika akan lebih jauh ke depan," kata sumber yang tak disebutkan namanya tersebut.

Yang mengatakan dalam artikel itu, yang secara luas dibagikan di situs-situs berita militer, adalah penting bahwa jet tempur generasi berikutnya memiliki jangkauan pertempuran yang panjang, meningkatkan kemampuan siluman dan muatan senjata yang lebih besar.

Ahli militer yang bermarkas di Beijing, Zhou Chenming mengatakan Yang ingin membuktikan bahwa J-20 bukan hanya pesawat tempur generasi kelima, tetapi bisa menjadi platform untuk perangkat reaksi induksi canggih dan teknologi baru lainnya yang mampu menargetkan kekurangan saingan Amerika-nya, F-22 Raptor.

Sebuah pesawat jet tempur bisa dikategorikan pesawat generasi kelima jika memiliki teknologi siluman, kecepatan jelajah supersonik, kemampuan manuver super, dan avionik yang sangat terintegrasi.

Zhou mengatakan bahwa di masa lalu, perancang pesawat China sangat dipengaruhi oleh pemikiran Rusia dan karena itu berfokus hampir secara eksklusif pada kemampuan tempur jet mereka. Tetapi Yang, kata dia, menekankan perlunya mempertimbangkan faktor-faktor lain juga.

"Karena pengaruh Rusia, desainer Cina mengabaikan hal-hal seperti sistem avionik dan senjata," kata Zhou. "MiG-29 Rusia, misalnya, tidak memiliki peluang untuk bersaing dengan mitranya dari Amerika, multirole segala cuaca; F-16."

Salah satu kelemahan yang mungkin dari J-20 sebagai jet tempur berbasis kapal induk adalah bahwa ia jauh lebih berat daripada FC-31. Kapal induk terbaru China akan dilengkapi dengan sistem peluncuran ketapel elektromagnetik yang bisa memangkas waktu tinggal landas dengan pembatasan berat pesawat tempur.

Dengan berat maksimum 25 metrik ton, berat FC-31 12 metrik ton lebih ringan dari J-20. Selain itu, panjang FC-31 sekitar tiga meter (10 kaki) lebih pendek dari J-20.

FC-31 dikembangkan untuk mencocokkan F-35 Amerika Serikat, yang dibangun oleh Lockheed Martin dan platform untuk F-35B dan F-35C yang berbasiskan kapal induk.

Terlepas dari perbandingan itu, pakar militer yang berbasis di Macau, Antony Wong Tong, mengatakan FC-31 bukan tandingan F-35 dalam hal kemampuan manuver atau daya tembak.

"Berdasarkan teknologi China saat ini dan kapasitas produksi, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) harus memilih platform yang andal yang memiliki jangkauan pertempuran panjang dan potensi untuk pengembangan. Dan pilihan terbaik untuk itu adalah J-20," katanya.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More