Jet-jet Tempur Israel Lakukan Pengeboman, 10 WNI di Gaza dalam Bahaya
Senin, 09 Oktober 2023 - 13:09 WIB
GAZA - Jet-jet tempur Israel telah membombardir Gaza, Palestina, sebagai respons atas serangan besar-besaran Hamas yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa. Sebanyak 10 warga negara Indonesia (WNI) berada dalam bahaya karena masih tinggal di Gaza.
Operasi Badai al-Aqsa yang diluncurkan Hamas sejak Sabtu pekan lalu telah menewaskan lebih dari 700 orang di Israel dan ratusan lainnya diculik.
Sebaliknya, serangan udara Israel—merupakan bagian dari operasi militer Zionis yang diberi nama Operasi Pedang Besi—telah menewaskan 413 orang.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, korban tewas akibat serangan udara militer Zionis itu termasuk 78 anak-anak. Lebih dari 2.300 orang lainnya terluka.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengatakan pihaknya terus berkoordinasi erat dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina dan menyiapkan rencana kontingensi.
“Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut,” kata Kemlu Indonesia dalam keterangan tertulis.
Berdasarkan pemutakhiran data terakhir, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina di mana 10 WNI berada di Gaza dan 35 WNI berada di Tepi Barat. Ke-10 WNI di Gaza inilah yang berada dalam bahaya.
Selain 45 WNI tersebut, terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel.
Kemlu menegaskan hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban.
“Kemlu meminta para WNI di Pelestina dan Israel untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus menjalin komunikasi dengan perwakilan RI,” kata Kemlu.
“Bagi WNI yang memiliki rencana kunjungan ke wilayah tersebut, agar menunda dan tidak melakukan perjalanan baik ke Palestina dan Israel. Untuk kondisi darurat segera hubungi hotline KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut.”
Operasi Badai al-Aqsa yang diluncurkan Hamas sejak Sabtu pekan lalu telah menewaskan lebih dari 700 orang di Israel dan ratusan lainnya diculik.
Sebaliknya, serangan udara Israel—merupakan bagian dari operasi militer Zionis yang diberi nama Operasi Pedang Besi—telah menewaskan 413 orang.
Baca Juga
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, korban tewas akibat serangan udara militer Zionis itu termasuk 78 anak-anak. Lebih dari 2.300 orang lainnya terluka.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengatakan pihaknya terus berkoordinasi erat dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina dan menyiapkan rencana kontingensi.
“Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut,” kata Kemlu Indonesia dalam keterangan tertulis.
Berdasarkan pemutakhiran data terakhir, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina di mana 10 WNI berada di Gaza dan 35 WNI berada di Tepi Barat. Ke-10 WNI di Gaza inilah yang berada dalam bahaya.
Selain 45 WNI tersebut, terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel.
Kemlu menegaskan hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban.
“Kemlu meminta para WNI di Pelestina dan Israel untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus menjalin komunikasi dengan perwakilan RI,” kata Kemlu.
“Bagi WNI yang memiliki rencana kunjungan ke wilayah tersebut, agar menunda dan tidak melakukan perjalanan baik ke Palestina dan Israel. Untuk kondisi darurat segera hubungi hotline KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut.”
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda