Massa Pro-Palestina di Australia dan AS Rayakan Serangan Hamas terhadap Israel

Senin, 09 Oktober 2023 - 07:31 WIB
"Tujuh puluh lima tahun pendudukan. Lima belas tahun blokade. Apa yang terjadi kemarin adalah pertama kalinya saudara-saudari kita menerobos penjara terbesar di dunia."

Ketika ditanya mengenai unjuk rasa pro-Palestina tersebut, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan kepada Channel 9 bahwa serangan Hamas harus dikutuk, bukannya dipuji.

“Tidak ada yang perlu dirayakan dengan pembunuhan warga sipil tak berdosa yang terjadi pada hari-hari mereka,” katanya.

“Beberapa dari mereka yang ditangkap adalah anak-anak muda yang sedang menghadiri pesta, menikmati hidup dan menikmati kebersamaan satu sama lain," ujarnya. “Tidak ada yang perlu dirayakan di sini.”

Secara resmi dianggap sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Australia, Hamas telah menguasai Gaza sejak mereka menggulingkan pasukan Fatah dalam perang saudara singkat pada tahun 2007.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan penargetan warga sipil dan penyanderaan “tidak pernah menjadi alasan untuk merayakannya”.

“Apapun pandangan masyarakat mengenai sejarah konflik ini, kita tidak akan pernah bisa memaafkan tindakan yang menargetkan warga sipil dan penyanderaan dan saya yakin hal tersebut adalah sesuatu yang disetujui oleh banyak warga Australia,” katanya.

"Saya akan mendesak masyarakat untuk mengingat kembali apa yang terjadi di lapangan kepada individu-individu saat ini."

Wong mengatakan dia yakin adalah hal yang benar bagi Australia untuk mendesak pengendalian diri dan melindungi nyawa warga sipil.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu, Dewan Imam Nasional Australia mengatakan pemerintah federal harus menghindari “pernyataan dukungan sepihak yang mengabaikan rakyat Palestina”.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More