Rusia Menguji Granat Kamuflase Terbaru, Bisa Hindari Peluru Kendali
Kamis, 05 Oktober 2023 - 22:01 WIB
MOSKOW - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dan Pasukan Garda Nasional Badan Federal Federasi Rusia (Rosgvardia) akan menguji granat asap terpadu terbaru RDG-U.
Kabar itu diungkap seorang sumber kepada Sputnik. “Berbagai lembaga penegak hukum, termasuk Rosgvardia dan FSB, tertarik dengan granat asap portabel terpadu RDG-U yang dikirimkan ke Angkatan Darat Rusia.
Badan-badan ini berencana melakukan operasi uji coba di unit mereka,” papar sumber tersebut.
Seperti yang diungkapkan Rostec State Corporation sebelumnya, RDG-U menyediakan kamuflase bagi personel dan peralatan terhadap peluru kendali dengan penargetan inframerah dan senjata presisi dengan sistem penargetan pencitraan termal.
RDG-U memiliki prinsip aksi gabungan yakni di satu sisi, komposisi produk yang menghasilkan asap hingga menciptakan apa yang disebut tirai seketika di udara pada saat ledakan, dan di sisi lain, granat memiliki elemen asap yang memungkinkan untuk memasok tirai asap untuk waktu yang lama.
Tak hanya itu, Granat mampu berfungsi antara -50 hingga +55 derajat Celcius.
Anton Semenyako, direktur umum sementara perusahaan yang mengembangkan senjata ini, Central Research Institute of Precision Engineering, mengatakan, “RDG-U akan memungkinkan tentara menyediakan tabir asap tanpa menggunakan peralatan khusus dan spesialis di bidang radiasi, perlindungan kimia dan biologi.
Kabar itu diungkap seorang sumber kepada Sputnik. “Berbagai lembaga penegak hukum, termasuk Rosgvardia dan FSB, tertarik dengan granat asap portabel terpadu RDG-U yang dikirimkan ke Angkatan Darat Rusia.
Badan-badan ini berencana melakukan operasi uji coba di unit mereka,” papar sumber tersebut.
Seperti yang diungkapkan Rostec State Corporation sebelumnya, RDG-U menyediakan kamuflase bagi personel dan peralatan terhadap peluru kendali dengan penargetan inframerah dan senjata presisi dengan sistem penargetan pencitraan termal.
RDG-U memiliki prinsip aksi gabungan yakni di satu sisi, komposisi produk yang menghasilkan asap hingga menciptakan apa yang disebut tirai seketika di udara pada saat ledakan, dan di sisi lain, granat memiliki elemen asap yang memungkinkan untuk memasok tirai asap untuk waktu yang lama.
Tak hanya itu, Granat mampu berfungsi antara -50 hingga +55 derajat Celcius.
Anton Semenyako, direktur umum sementara perusahaan yang mengembangkan senjata ini, Central Research Institute of Precision Engineering, mengatakan, “RDG-U akan memungkinkan tentara menyediakan tabir asap tanpa menggunakan peralatan khusus dan spesialis di bidang radiasi, perlindungan kimia dan biologi.
(sya)
tulis komentar anda