Apa Itu El Nino, Biang Kerok Cuaca Panas Menyengat Pulau Jawa

Minggu, 01 Oktober 2023 - 15:15 WIB
Fenomena El Nino menjadi salah satu penyebab cuaca panas yang menyengat Pulau Jawa selama sepekan ini. Foto/SINDOnews.com
JAKARTA - Cuaca panas telah menyengat Pulau Jawa dalam sepekan ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan salah satu faktor penyebabnya adalah pengaruh El Nino.

Menurut situs Accuweather, suhu di Jakarta tercatat 33 derajat Celsius pada Minggu (1/10/2023) siang.

Pada Jumat lalu, suhu di Surabaya mencapai 42 derajat Celcius, disusul Semarang 39 derajat Celcius, Jakarta 37 derajat Celcius, Yogyakarta 36 derajat Celcius dan Bandung 33 derajat Celcius.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan pengaruh El Nino ikut andil sebagai penyebab suhu panas di Pulau Jawa.



"Pemanasan sinar matahari cukup optimal yang terjadi pada pagi menjelang siang dan siang hari. Saat ini, posisi semu matahari (pada bulan September) berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga penerimaan sinar matahari cukup merata di wilayah Indonesia termasuk di wilayah Jabodetabek," kata Guswanto.

Guswanto membeberkan bahwa suhu udara maksimum di sejumlah wilayah Indonesia dalam 10 hari terakhir berada di kisaran 35-37 derajat Celsius.

"Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada musim kemarau dan periode peralihan musim," katanya.

Guswanto mengatakan pengaruh El Nino menjadi salah satu penyebab pembentukan awan hujan relatif rendah sehingga musim hujan akan menjadi lebih lambat—sebagian besar terjadi pada November.

"Sebagian wilayah Indonesia, khususnya wilayah bagian selatan Equator (termasuk DKI Jakarta) cenderung masih musim kemarau. Hal tersebut akibat dari angin timuran yang berasal dari belahan Bumi selatan yang membawa massa udara kering masih cukup kuat berembus," ujarnya.

Apa Itu El Nino yang Jadi Biang Cuaca Panas di Pulau Jawa



El Niño adalah salah satu fase dari fenomena iklim alamiah yang disebut El Niño-Southern Oscillation (ENSO). ENSO adalah siklus iklim yang terjadi di Samudra Pasifik tengah dan timur, dan memengaruhi cuaca global.

El Niño merupakan salah satu fase positif dari ENSO, sementara fase negatifnya disebut La Niña.

El Niño terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah dan timur lebih hangat dari biasanya. Ini dapat memiliki efek yang signifikan pada cuaca di berbagai belahan dunia.

Beberapa Dampak yang Dikaitkan dengan El Niño

1. Peningkatan Suhu Global

El Niño dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata global karena pelepasan energi panas dari laut yang lebih hangat.

2. Gangguan Pola Cuaca

El Niño dapat mengganggu pola cuaca alamiah di banyak daerah. Ini dapat menyebabkan banjir, kekeringan, dan badai yang lebih kuat di beberapa tempat, sementara di tempat lain dapat menyebabkan cuaca yang lebih kering dan panas.

3. Peningkatan Badai Tropis

El Niño dapat menyebabkan peningkatan aktivitas badai tropis di Samudra Pasifik timur, termasuk peningkatan intensitas dan jumlah badai.

4. Peningkatan Suhu Air Laut

El Niño dapat memengaruhi ekosistem laut dengan meningkatkan suhu air laut, yang dapat berdampak buruk pada kehidupan laut, termasuk terumbu karang.

5. Gangguan Pertanian dan Ekonomi

Perubahan dalam pola cuaca yang disebabkan oleh El Niño dapat berdampak negatif pada pertanian dan sektor ekonomi lainnya di berbagai wilayah, terutama yang tergantung pada pola cuaca yang stabil.

Sebaliknya, fase La Niña adalah ketika suhu permukaan laut di wilayah tersebut lebih dingin dari biasanya dan memiliki efek cuaca yang berlawanan dengan El Niño, seperti banjir yang lebih sering terjadi di beberapa daerah.

El Niño dan La Niña merupakan fenomena alamiah yang terjadi secara periodik dan memainkan peran penting dalam memahami dan meramalkan cuaca global. Penelitian ilmiah terus dilakukan untuk memahami dengan lebih baik mekanisme dan dampak dari fenomena ini.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More