4 Fakta Sejarah Kegagalan Rusia dalam Mengelola Utang
Rabu, 27 September 2023 - 15:44 WIB
MOSKOW - Pada tahun 1918, revolusioner Soviet Leon Trotsky mengatakan kepada para kreditor Barat dengan terkejut atas penolakan kaum Bolshevik terhadap utang luar negeri Rusia : "Tuan-tuan, Anda telah diperingatkan."
Dia mengingatkan mereka bahwa penghapusan utang era Tsar telah menjadi manifesto utama dari kegagalan pemberontakan pada tahun 1905. Lebih dari satu abad kemudian, Rusia berada di ambang gagal bayar lagi, tetapi kali ini tidak ada peringatan.
Hanya sedikit orang yang memperkirakan invasi Kremlin ke Ukraina akan menimbulkan respons yang begitu ganas dari negara-negara Barat, yang telah memisahkan Rusia dari sistem keuangan dan pembayaran global.
Foto/Reuters
Melansir Reuters, tepat sebelum revolusi tahun 1917, Rusia adalah debitur internasional terbesar di dunia, yang meminjam banyak uang untuk membiayai industrialisasi dan perkeretaapian.
Namun karena melihat upaya industrialisasi Tsar sebagai kegagalan kelas pekerja, kaum Bolshevik menolak semua utang luar negeri.
“Mereka mengatakan 'kami tidak membayar dan bahkan jika kami mampu, kami tidak akan membayar.' Dan itu adalah pernyataan politik,” kata Hassan Malik, analis senior kedaulatan di Loomis Sayles dan penulis buku “Bankers and Bolsheviks: International Finance and the Russian Revolution”.
Terlepas dari peringatan Trotsky, gagal bayar ini mengejutkan dunia, terutama Perancis, yang bank-bank dan warganya menderita kerugian besar.
Dia mengingatkan mereka bahwa penghapusan utang era Tsar telah menjadi manifesto utama dari kegagalan pemberontakan pada tahun 1905. Lebih dari satu abad kemudian, Rusia berada di ambang gagal bayar lagi, tetapi kali ini tidak ada peringatan.
Hanya sedikit orang yang memperkirakan invasi Kremlin ke Ukraina akan menimbulkan respons yang begitu ganas dari negara-negara Barat, yang telah memisahkan Rusia dari sistem keuangan dan pembayaran global.
Berikut adalah 4 peristiwa utang terbesar Rusia selama satu abad terakhir
1. 1918: PENOLAKAN
Foto/Reuters
Melansir Reuters, tepat sebelum revolusi tahun 1917, Rusia adalah debitur internasional terbesar di dunia, yang meminjam banyak uang untuk membiayai industrialisasi dan perkeretaapian.
Namun karena melihat upaya industrialisasi Tsar sebagai kegagalan kelas pekerja, kaum Bolshevik menolak semua utang luar negeri.
“Mereka mengatakan 'kami tidak membayar dan bahkan jika kami mampu, kami tidak akan membayar.' Dan itu adalah pernyataan politik,” kata Hassan Malik, analis senior kedaulatan di Loomis Sayles dan penulis buku “Bankers and Bolsheviks: International Finance and the Russian Revolution”.
Terlepas dari peringatan Trotsky, gagal bayar ini mengejutkan dunia, terutama Perancis, yang bank-bank dan warganya menderita kerugian besar.
tulis komentar anda